Menperin Sebut Banyak Investor Cina Ngebet Investasi di Indonesia

Kamis, 08 September 2016 | 14:30 WIB
Menperin Sebut Banyak Investor Cina Ngebet Investasi di Indonesia
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (25/8/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa cukup banyak pelaku industri asal Cina yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia. Salah satunya adalah Jiangsu Dongqun Investment Holding Group Co., Ltd yang telah menyatakan minatnya untuk membangun industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dengan nilai investasi sebesar 100 Juta Dolar Amerika Serikat (AS).

“Kami tentunya menyambut baik minat Jiangsu Dongqun Investment Holding Group Co., Ltd yang ingin berinvestasi di Indonesia. Kami juga telah menyampaikan kepada mereka beberapa opsi lokasi investasi seperti di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah mengingat di sana masih luas lahannya dan tenaga kerjanya yang tersedia cukup terampil,” kata Menperin di Jakarta, Senin (5/9/2016).

Hal itu disampaikannya sebagai salah satu hasil kunjungan kerja mendampingi Presiden Joko Widodo keRepublik Rakyat Cina (RRT) beberapa hari lalu dalam rangka menghadiri KTT G-20 di Hangzhou. Selain itu, Airlangga juga sempat menjadi narasumber pada Indonesia Business Forum di Shanghai.

Menperin juga mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan jajaran manajemen Jiangsu Dongqun Investment Holding Group Co., Ltd di Shanghai. Pada kesempatan itu, Menperin didampingi Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Harjanto serta Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa Roeslani.

“Kami meminta kepada mereka agar dapat melakukan kerja sama dengan local partner,” ujar Airlangga. Sementara itu, lanjutnya, pihak Jiangsu Dongqun Investment Holding Group Co., Ltd sempat menanyakan tentang insentif investasi serta ketersediaan energi bagi industri TPT.

Menperin menjelaskan, Pemerintah Indonesia telah melakukan deregulasi kebijakan ekonomi untuk mengurangi aturan-aturan yang dapat menghambat perkembangan industri dan bisnis di Indonesia. Hingga saat ini, sebanyak 13 paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan.

“Pemerintah juga tengah mengkaji penurunan harga gas yang kompetitif bagi industri, termasuk untuk sektor TPT. Hal ini untuk meningkatkan daya saing industri tersebut,” tuturnya. Di samping itu, tambah Airlangga,bagi industri yang memenuhi syarat akan diberikan insentif khusus seperti tax holidaytax allowance, dan pembebasan bea masuk bagi industri tertentu dalam rangka investasi.

Menperin juga mengatakan, selain Jiangsu Dongqun Investment Holding Group Co., Ltd yang ingin berinvestasi di Indonesia, China Railway Construction Corporation (CRCC) juga sudah sepakat menyusun mekanisme kerja sama dengan Kementerian Perindustrian RI untuk meningkatkan SDM dan daya saing industri kedua negara dalam waktu dekat. CRCC merupakan industri yang bergerak di sektor manufaktur serta jasa konstruksi kereta cepat, jembatan, terowongan dan proyek-proyek infrastruktur lainnya.

Perkembangan Investasi Cina

Sementara itu, Harjanto menyampaikan bahwa investasi merupakan salah satu instrumen yang berkontribusi sangat besar pada perekonomian nasional. Pada kuartal II tahun 2016, realisasi investasi asing mencapai 8,01 miliar Dolar AS atau meningkat 49,11 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI