Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menyatakan bahwa penandatanganan kerjasama antara pihaknya (Lembaga Layanan Pemasaran/LLP KUKM) dengan Grup Lion Air (Lion Parcel) merupakan sebuah langkah sinergi cerdas yang saling menguntungkan.
"Ada tiga serangkai, yaitu pariwisata, UKM, dan transportasi yang harus seiring dikembangkan. Pariwisata di suatu wilayah berkembang, UKM-nya pasti maju. Nah, terkait transportasi, itu juga penting. Di sini Lion Air hadir untuk melengkapi pariwisata dan UKM", kata Puspayoga pada acara penandatanganan MoU Grup Lion Air (Lion Parcel) dengan Kementrian Koperasi dan UKM, di Jakarta, Rabu (7/9). Acara itu juga turut dihadiri pendiri Lion Air Rusdi Kirana.
Menkop berharap, MoU ini harus segera ditindaklanjuti bukan sekadar asal di atas kertas. "Kalau perlu, besok harus segera action. Saya yakin, MoU saling menguntungkan dan sinergi ini bisa segera dijalankan. Saya juga berharap agar para UKM di seluruh Indonesia bisa memanfaatkan peluang ini untuk lebih meningkatkan daya saing produknya", kata Puspayoga seraya menyebutkan bahwa semangat enterpreneur para UKM Indonesia tidak perlu diragukan lagi dan sudah diakui dunia (hasil survei).
Sementara itu, Direktur LLP KUKM Bagus Rahman menambahkan, biaya logistik merupakan komponen termahal dari produk UKM. "Dengan adanya kerjasama dengan Lion Air ini, biaya logistik bisa jauh ditekan karena Lion Parcel menawarkan harga yang lebih kompetitif dibanding perusahaan sejenis. Apalagi, mereka memiliki 3000 point of sales di seluruh Indonesia. Dengan MoU ini juga daya saing produk UKM akan meningkat, karena biaya logistik bisa lebih murah", kata Bagus
Di tempat yang sama, Presiden Direktur Grup Lion Air Edward Sirait menjelaskan, Lion Parcel merupakan salah satu anak usaha Grup Lion Air yang bergerak di sektor logistik dan perdagangan e-commerce. "Dalam kerjasama dengan Kemenkop dan UKM ini mencakup pemasaran dan promosi, fasilitas pergudangan, distribusi barang di dalam dan luar negeri, serta pelatihan bagi UKM. Semua itu gratis, tidak ada biaya apapun. Kita menggunakan mekanisme bagi hasil dengan UKM yang produknya laku terjual", kata Edward.
Terkait pemasaran dan promosi, Edward mengatakan, produk-produk UKM akan didisplay dalam katalog dan Lion Air Magazine yang ada di setiap kursi penumpang. "Ada sekitar 10 ribu seat dengan potensi buyer sebesar 250 ribu penumpang Lion Air. Produk-produk UKM juga akan tayang di multimedia di pesawat dan akan di-announce oleh pramugari di setiap rute penerbangan. Itu juga melibatkan seluruh kantor pemasaran Lion Air yang ada di seluruh Indonesia. Kita juga ada travel agent yang bisa disinergikan dengan para UKM", imbuh Edward.
Terkait pelatihan UKM, lanjut Edward, pihaknya bersama LLP-KUMKM akan mendesain pelatihan-pelatihan bagi UKM yang komprehensif untuk meningkatkan daya saing produk UKM di seluruh Indonesia. "Itulah potensi-potensi yang bisa tercipta dari kerjasama ini, dimana kita memiliki ratusan pesawat yang terbang ke 200 kota dan 11 negara, seperti Jeddah, Madinah, Nepal, India, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, dan sebagainya. Selanjutnya akan menyusul China, Hongkong, Korea, Jepang, Australia, dan Taipei," pungkas Edward.