Suara.com - Kalangan muda di Provinsi Aceh yang berumur dari 18 sampai 25 tahun mendominasi sebagai investor pasar modal Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Aceh.
"Dari 4.000 investor pasar modal yang ada di Aceh saat ini, 32 persen diantaranya merupakan kalangan muda," kata Kepala Perwakilan BEI Aceh, Thasrif Murhadi di sela-sela sosialiasi dan edukasi pasar modal terpadu untuk kalangan jurnalis di Aceh Besar, Senin (5/9/2016).
Ia menjelaskan kalangan muda di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa yang menjadi investor di pasar modal tersebut merupakan pelajar dan mahasiswa.
"Pelajar atau mahasiswa yang berinvestasi saham ini menggunakan uang jajan yang mereka sisihkan. Mereka memang tidak membeli saham dalam jumlah banyak sekaligus," katanya.
Ia mengatakan untuk aset yang paling banyak dimiliki oleh kalangan pengusaha mencapai Rp56 miliar sedangkan pelajar atau mahasiswa jumlah dana mereka Rp2,5 miliar. Thasrif menyebutkan transaksi saham di pasar modal di Provinsi Aceh dari Januari hingga Juni 2016, sudah mencapai Rp600 Miliar lebih dan angka tersebut meningkat dibanding transaksi pada tahun sebelumnya.
"Tahun sebelumnya angka investasi mencapai Rp600 miliar dan pada pertengahan tahun 2016 saja sudah mencapai Rp600 miliar. Kami targetkan transaksi saham di Aceh pada tahun 2016 bisa mencapai dua kali lipat," katanya.
Menurut dia, trend pasar modal di provinsi paling ujung barat Indonesia ini terus meningkat setiap tahunnya seiring bertambahnya investor dan transaksi yang dilakukan oleh pemilik modal tersebut.
"Pada awal tahun 2012 hanya ada 200 orang dan sekarang sudah mencapai 4 ribu investor yang berinvestasi di pasar modal," demikian Thasrif. (Antara)