Suara.com - Menjadi seorang wiraswasta adalah salah satu profesi yang banyak diambil oleh sebagian orang yang merasa kurang cocok bekerja sebagai karyawan. Selain itu, waktu yang dimiliki seorang wiraswasta tidak sepadat karyawan yang bekerja.jika seorang karyawan, mungkin bisa lebih tenang karena adanya gaji yang di dapat setiap bulanya.
Berbeda dengan seorang wiraswasta yang terkadang harus pintar-pintar dalam mengatur keuangannya, karena pendapatan yang diterima bersifat tidak stabil.
Seorang wiraswasta tentunya perlu mempelajari cara mengatur arus keuangan yang masuk dan keluar dari usahanya tersebut dengan sangat detail. Dengan begitu, akan diketahui apakah usaha yang berjalan memberikan keuntungan yang maksimal atau sebaliknya. Seorang wiraswasta juga memiliki kebutuhan pribadi yang harus dipenuhi.
Berikut ini ada 6 langkah yang bisa dilakukan untuk mengatur keuangan dalam berwiraswasta:
Turunkan Perkiraan Pengeluaran
Cobalah untuk memperkirakan jumlah uang yang dimiliki saat ini, yang akan digunakan selama satu bulan ke depan. Buatlah list dan rencanakan barang-barang apa saja yang penting yang harus dibeli. Jika memungkinkan, setiap bulannya lakukan cek terhadap list kebutuhan tersebut. jika memang bisa dikurangi setiap bulannya, itu akan jadi baik bagi keuangan kita. uang sisanya bisa digunakan untuk menabung.
Menyimpan Uang untuk Keperluan Mendadak
Jika anda seorang wiraswasta, keadaan keuangan anda biasanya tergantung pada konsumen. Saat konsumen membayar tagihan mereka , dan banyak membeli produk yang dijual, maka kondisi keuangan Anda akan aman. Namun sebaliknya, jika produk yang dijual di toko kita sedang sepi pelanggan, maka sebagai wiraswasta, kita perlu menyisihkan sejumlah uang dari bulan yang lalu untuk berjaga-jaga.
Pikirkan Lagi Sebelum Memberi Barang Berharga Tinggi
Anda yang sedang membuka usaha dan menjadi wiraswasta, biasanya memerlukan beberapa peralatan untuk mendukung usaha Anda. Dalam hal ini beberapa peralatan seperti komputer , printer atau ATK lainya mungkin akan dibutuhkan. Usahakan tidak membeli dengan harga yang terlalu tinggi.
Jika memang tidak terlalu mendukung berjalannya usaha tersebut, sebaiknya tidak usah dibeli. Sebaiknya dilakukan penundaan terlebih dulu untuk mengumpulkan uang , jika harga peralatan yang akan dibeli terlalu mahal.
Jangan Lupa Mencatat Pengeluaran dan Pemasukkan Usaha
Sebuah usaha yang baik, walaupun masih dalam skala kecil, adalah yang di dalamnya memiliki pencatatan pengeluaran dan pemasukkan usaha yang jelas. Hal ini penting karena nantinya sebagai wiraswasta, kita bisa memperkirakan apakah usaha yang sedang dijalankan menghasilkan keuntungan atau sebaliknya.
Coba untuk Melakukan Barter
Istilah barter sudah ada dari dulu, sebagai alat transaksi keuangan yang digunakan pertama kalinya, sebelum ada uang kertas atau uang logam. Dalam usaha, adanya proses barter ini sepertinya wajar saja, agar usaha dapat tetap berjalan dan memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Minta Saran Professional
Usaha yang baik adalah usaha yang berjalan dengan didampingi mentor. Mentor atau seorang yang profesional di bidangnya ini adalah acuan yang dapat memberikan solusi untuk usaha yang sedang berjalan. Suatu saat, jika usaha sedang mengalami penurunan, maka kita bisa meminta saran dari mentor tersebut.
Pahami Cara Mengelola Keuangan yang Baik dan Benar
Dalam usaha, belajar akuntansi sederhana sebaiknya diwajibkan untuk para wiraswasta, agar dia dapat membedakan keuangan untuk kemajuan usahanya, dan juga untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Tetap sisihkan sebagian dari keuntungan yang didapat untuk ditabungkan.
Baca juga artikel Cermati lainnya:
Dapat Warisan Tak Terduga, Apa yang Mesti Dilakukan?
Uang Elektronik, Apa Keuntungan Menggunakannya?
3 Sumber Dana untuk Biayai Kuliah Kamu Sendiri
Published by Cermati.com |