Menko Kemaritiman sekaligus Plt. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Luhut Binsar Panjaitan memuji ide dan pemikiran Menteri ESDM sebelumnya Arcandra Tahar yang melakukan percepatan realisasi anggaran 2016 hingga 90 persen.
Menteri Luhut memuji banyaknya ide yang dilahirkan Arcandra tersebut dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI membahas APBN 2017 dan penjelasan kebijakan selama 20 hari oleh Menteri ESDM sebelumnya.
"Banyak ide-ide yang dilahirkan oleh beliau, misalnya, percepatan realisasi anggaran 2016 dengan target 90 persen. Menurut saya sangat banyak akan kita lakukan untuk penghematan," kata Luhut pada Raker bersama Komisi VII di Kompleks DPR MPR Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Luhut mengakui sampai hari ini dirinya masih terus berdiskusi dengan Arcandra yang sejalan dengan rencana kerja yang ingin dikembangkan meskipun pikiran-pikiran tersebut belum muncul sebagai kebijakan tertulis.
Rapat yang membahas tentang asumsi makro sektor energi RAPBN TA 2017, yakni harga minyak Indonesia (ICP), "lifting: minyak, dan "lifting" gas, juga membahas kebijakan selama 20 hari oleh Arcandra Tahar sebagai Menteri ESDM sebelumnya.
Kebijakan Arcandra yang dilaporkan dalam rapat adalah pemangkasan biaya di Blok Masela dan penerbitan persetujuan ekspor Freeport.
Terkait pengolahan gas Blok Masela, Luhut mengungkapkan penghematan biaya yang dikoreksi oleh Arcandra dari 22 miliar dolar AS menjadi 15 miliar dolar AS.
"Mengenai Blok Masela, pikiran-pikiran Pak Candra, beliau sangat mengerti teknis dan saya lihat memang semua masuk akal. Angka 22 miliar dolar AS itu tidak dari Pak Candra. Itu dari Inpex (Corporation) yang diminta memberikan presentasi, kemudian Pak Candra mengoreksi dan mengiyakan sehingga angka itu sampai pada 15 miliar dolar AS," ujar Luhut.
Dalam rapat ini, Luhut didampingi oleh pejabat eselon I Kementerian ESDM serta Dirut Pertamina Dwi Soetjipto, Dirut PLN Sofyan Basir dan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi. (Antara)