Suara.com - Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena laporan pemerintah AS menunjukkan persediaan minyak mentahnya pekan lalu naik lebih besar daripada yang diperkirakan.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya Rabu bahwa persediaan minyak mentah AS bertambah 2,3 juta barel menjadi 525,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 26 Agustus, lebih tinggi dari konsensus pasar naik 921.000 barel.
Para analis mengatakan data tersebut mendorong kekhawatiran investor terhadap kelebihan pasokan di pasar yang berkepanjangan.
Harga minyak juga di bawah tekanan karena dolar yang kuat memperlemah sentimen pasar, membuat minyak yang dihargakan dalam dolar kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, berada di level tertinggi tiga minggu 96,043 pada akhir perdagangan Rabu.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober kehilangan 1,72 dolar AS menjadi menetap di 44,70 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober berkurang 1,34 dolar AS menjadi ditutup pada 47,04 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (Antara)