Sambut PATA Travel Mart, 1.200 Kamar Hotel Disiapkan

Yazir Farouk Suara.Com
Rabu, 31 Agustus 2016 | 15:29 WIB
Sambut PATA Travel Mart, 1.200 Kamar Hotel Disiapkan
Ilustrasi deretan kamar hotel [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebentar lagi Indonesia bakal kedatangan banyak tamu dari kalangan pebisnis pariwisata dunia, tepatnya pada 7-9 September 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Banten. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Pacific Area Travel Association (PATA) Chapter Indonesia, menjadi tuan rumah PATA Travel Mart (PTM) 2016.

Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar, Prof I Gde Pitana, yang didampingi Kepala Bidang Pameran Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Asia Pasifik Kemenpar, Rita Sofia, mengatakan, Kemenpar telah berkoordinasi dengan panitia dan PATA Chapter Indonesia untuk menyiapkan 11 hotel dan 1.200 kamar. Nantinya kamar tersebut dipakai untuk tempat menginap para buyers, sellers, dan international media.

"Aksesnya mudah, menggunakan bus dari hotel ke ICE, yang hanya ditempuh 10 sampai 20 menit. Bahkan ada juga yang bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki ke tempat acara. Total yang tersedia sebanyak 1.200 kamar," ujar laki-laki yang biasa disapa Pitana itu.

Hotel-hotel tersebut adalah Santika Hotel Teraskota, Sapphire Sky Hotel, Pranaya Hotel, Grand Zuri Hotel, Soll Marina Hotel, IBIS Hotel Gading Serpong, Grand Serpong Hotel, Santika Premiere Bintaro, Mercure Alam Sutera, Atria Hotel Gading Serpong, dan Santika Hotel ICE-BSD City.

Rita memprediksi, acara tersebut bakal dihadiri ribuan orang dari puluhan negara.

"Kalau dipresentase, buyer menurut sektor industri, 92 persen leisure, 2 persen spesial interest, 6 persen mice (meeting, incentive, convention, and exhibition), sedangkan sellernya, menurut sektor industri, 2 persen travel technology, 29 persen travel agent atau tour operator, 3 persen airlines, 28 persen hotel dan resort, 22 persen tourism office, 5 persen travel media, 5 persen atractions, dan 6 persen lainnya,” katanya menuturkan.

Sementara itu, Project Manager PTM 2016, Ika Nazaruddin, mengatakan, menjadi tuan rumah acara ini memiliki banyak manfaat langsung atau direct benefit.

Indonesia akan menjadi fokus perhatian para pelaku industri pariwisata mancanegara dari 60 negara. Bursa pariwisata yang bersifat murni business to business (b to b) ini diramalkan akan menghasilkan transaksi penjualan paket perjalanan wisata.

"Pelaku industri pariwisata memanfaatkan PTM untuk menjual paket wisata, yang tentunya bisa meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia, terutama dari kawasan Asia Pasifik," ujarnya.

Selain itu, masih kata Ika, PTM 2016 akan diliput oleh media nasional dan internasional, sehingga akan memberikan dampak positif bagi Indonesia atau value added, destinasi Indonesia menjadi trending news.

"Artinya, multiplier effect PTM2016 membuka peluang bisnis bagi hotel, cenderamata, transportasi lokal, restoran, dan sebagainya," ucapnya.

Adapun manfaat tidak langsungnya atau indirect benefit dari acara ini akan membangun jaringan antara pelaku bisnis pariwisata di Indonesia dengan pelaku bisnis pariwisata anggota PATA.

"Membangun citra dan reputasi pariwisata Indonesia di mata internasional, utamanya negara-negara anggota PATA. Selain itu, tentu saja memberikan kesempatan sekaligus edukasi kepada pelaku usaha dari seluruh provinsi di Indonesia untuk mengikuti ajang bursa pariwisata (travel mart) tingkat internasional," kata Rita menjelaskan.

REKOMENDASI

TERKINI