Sri Mulyani: Ekonomi Harus Tumbuh 5,4 Persen di Paruh II 2016

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 31 Agustus 2016 | 04:33 WIB
Sri Mulyani: Ekonomi Harus Tumbuh 5,4 Persen di Paruh II 2016
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/8) [Antara/Sigid Kurniawan].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ekonomi Indonesia harus tumbuh sekitar 5,3-5,4 persen pada semester kedua 2016 untuk memenuhi target pertumbuhan 5,2 persen yang tercantum pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016.

Sri Mulyani dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/8/2016), mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,04 persen pada semester I 2016 membuat realisasi pada semester II harus lebih tinggi.

Sri menilai untuk mengejar pertumbuhan ekonomi di sisa 2016 berada di level 5,3-5,4 persen cukup berat karena pertumbuhan ekonomi global juga sedang lesu.

Namun dia menjelaskan pemerintah berupaya untuk terus menjaga pertumbuhan dengan berbagai langkah seperti menjaga investasi dan konsumsi.

"Konsumsi akan muncul apabila inflasi sangat rendah. Investasi akan muncul apabila kita melihat adanya confidence terhadap proyeksi ekonomi kita. Ini yang dilakukan pemerintah dengan berbagai cara," kata Sri.

Oleh karena itu, lanjut dia, meskipun pemerintah melakukan penyesuaian anggaran pada kementerian/lembaga dan daerah yang dilakukan secara selektif, namun semangatnya tetap dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.

Sementara penerimaan pajak akan sedapat mungkin direinvestasikan. Pemerintah tidak melakukan penerimaan pajak yang besar untuk mengurangi defisit, tetapi penerimaan pajak yang besar akan dibelanjakan lagi sehingga pengaruhnya di ekonomi akan netral.

Sri Mulyani menegaskan ekonomi Indonesia saat ini tidak dalam keadaan gawat, namun dalam kondisi yang positif.

"Ekonomi kita ada di posisi yang cukup positif, tapi kita harus tetap menjaga kehati-hatian," jelas dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI