Begitu juga soal asuransi. Dulu, asuransi sering dianggap menipu. Sudah keluar duit kok nggak dapat apa-apa. Asuransi adalah investasi kesehatan masa depan. Jika sakit, barulah asuransi menunjukkan manfaatnya. Mau sakit dulu biar merasa duit polis ada gunanya?
3. Patok target
Berhubungan dengan bujet, target keuangan mutlak dipatok biar lebih nyaman. Target ini menjadi pecut agar kita terus patuh pada rencana keuangan yang telah disusun. Target ini pun mesti dibagi dalam beberapa periode. Target jangka pendek, misalnya, beli sepeda motor dalam waktu satu tahun ke depan.
Target jangka menengah, duit cukup buat nikah dan DP rumah dalam tiga tahun. Target jangka panjang, anak bisa dapat sekolah favorit.
4. Jangan lupa rekreasi
Meski pada poin di atas ditekankan soal keseriusan, bukan berarti kita nggak boleh leha-leha. Rekreasi itu penting dan harus dilakukan. Tapi, nggak bisa sembarangan. Atur waktu dan, sekali lagi, bujet yang tepat. Dengan begitu, rencana keuangan tetap terjaga.
Di sisi lain, kita nggak hidup dalam tekanan. Kalau terlampau serius cari duit, bisa-bisa malah jatuh sakit. Stres. Keluar duit deh. Nah, tips keuangan di atas nggak akan lekang dimakan zaman. Kunci dari segala keberhasilan menjalankan tips itu adalah kedisiplinan.
Usia 40 memang menjelang masa senja. Tapi senja nggak selalu berarti kemuraman. Tinggal kita yang pilih. Mau lihat sunset yang indah saat senja. Atau takut malam gelap datang begitu matahari menghilang.
Baca juga artikel DuitPintar lainnya:
Silahkan Sepelekan Tips Keuangan untuk Pengantin Baru Ini Kalau Mau Finansial Keluarga Ambruk