Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, secara tegas mengatakan, bahwa target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam RAPBN 2017 dibuat lebih inklusif. Katanya, hal tersebut akan membukan kesempatan kerja baru serta mengurangi kemiskinan.
"Target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen pada RAPBN 2017, selain dirancang agar semakin realistis dan kebih berkualitas, sekaligus juga akan diupayakan lebih bersifat inklusif. Sehingga mampu menciptakan lebih banyak kesempatan kerja baru dan mengurangi kemiskinan," kata Sri dalam rapat paripurna DPR, di gedung Nusantara II, Komplek DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/8/2016).
Sri melanjutkan, penurunan sasaran angka kemiskinan tahun 2017 pada kisaran 9,5-10,5 persen, akan diupayakan melalui perbaikan dan berkelanjutan program-program pengentasan kemiskinan yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.
"Seperti program penyediaan layanan dasar publik, perluasan cakupan kepesertaan program jaminan sosial dan Program Keluarga Harapan (PKH), serta penyempurnaan mekanisme pengaluran subsidi pangan agar lebih tepat sasaran," ujar Sri.
Selain itu, pemerintah juga akan berupaya untuk mengurangi disparitas pendapatan masyarakat. Sri mengakui bahwa pemerintah sudah memiliki cara jitu yang akan diterapkan untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Selanjutnya, penurunan tingkat ketimpangan pendapatan akan dilakukan melalui perbaikan distribusi pendapatan, perluasan kesempatan kerja, pembangunan infrastruktur konektivitas, serta peran daerah dan desa dalam pembangunan," kata Sri.