Sambut IFFC 2016, BRI Bikin BRI Digital Booth

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 30 Agustus 2016 | 14:32 WIB
Sambut IFFC 2016, BRI Bikin BRI Digital Booth
Mesin digital e-banking milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hari ini Selasa (30/8), acara Indonesia Fintech Festival and Conference (IFFC) 2016 resmi dibuka. Acara yang diselenggarakan di pre function lobby convention center, Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD Serpong, Tangerang ini merupakan hasil kerjasama antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN). IFFC 2016 adalah sebuah acara yang akan menjembatani semua stakeholder di industri FinTech, mulai dari regulator, institusi keuangan swasta, investor, start up, inkubator, asosiasi industri dan juga dari kalangan akademis.

Untuk memeriahkan acara tersebut, Bank BRI sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor jasa perbankan turut menghadirkan wahana berteknologi tinggi dalam bentuk BRI Digital Booth. “Di mana di dalam booth tersebut terdapat mesin-mesin digital yang memberikan manfaat luar biasa dalam membantu aktivitas transaksi perbankan nasabah,” kata Corporate Secretary BRI, Hari Siaga Amijarso dalam keterangan tertulis, Selasa (30/8/2016).

Hybrid machine misalnya. Mesin unik ini merupakan perangkat self-sevice banking yang dapat melayani pembukaan rekening, transaksi tunai (tarik dan setor), serta transaksi keuangan perbankan lainnya yang dilakukan secara swalayan oleh nasabah pada satu mesin yang sama dan dilengkapi dengan KTP-el reader dan fingerprint scanner. “Dengan waktu proses pembuatan buku dan tabungan yang hanya memakan waktu lebih kurang 4 menit, menjadikan hybrid machine begitu populer di kalangan pekerja kantoran yang memiliki keterbatasan waktu,” papar Hari Siaga.

Selain itu ada Cash Recycle Machine (CRM), yang merupakan gabungan dari mesin untuk tarik tunai dan setoran tunai dengan denominasi Rp. 50.000 dan Rp. 100.000 pada satu mesin (Dual Denominasi), serta dapat melayani transaksi non tunai lainnya. “BRI memiliki 892 unit mesin unik CRM yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia,” ujar Hari Siaga.

Sementara itu bagi nasabah yang sering melakukan transaksi valuta asing (valas), Bank BRI juga menghadirkan Money Changer Machine (MCM). MCM Merupakan perangkat elektronik yang dapat digunakan untuk melakukan transaksi money changer secara cash to cash (banknotes to IDR) menggunakan kurs banknotes realtime on-line yang dilengkapi dengan alat detektor keaslian dan kualitas uang serta identitas/ passport scanner.

Suara.com - Kemudian ada lagi mesin BRI yang dinamakan Digital Customer Experience. Dengan teknologi PC Touchscreen Online Banking, mesin ini berfungsi untuk memfasilitasi nasabah dalam mendapatkan layanan dan informasi perbankan, juga menjalankan aktivitas transaksi keuangan lainnya seperti e-commerce dengan menggunakan perangkat hi-tech. Adapun jenis e-commerce yang tersedia diantaranya, internet banking, e-Pay BRI dan e-Pasar BRI.

Sedangkan apabila nasabah BRI ingin mendapatkan informasi tentang produk-produk yang dijual oleh mitra BRI di pasar tradisional, maka dapat mengakses e-Pasar BRI. Bahkan dengan e-UMKM Interactive, nasabah juga dapat melakukan transaksi jual beli secara online dan display produk UMKM secara virtual menggunakan teknologi video mapping.

Lebih lanjut Hari Siaga mengungkapkan, BRI memang berupaya maksimal dalam memberikan layanan perbankan terbaik bagi nasabahnya. Demi memberikan kepuasan bagi nasabahnya, Bank BRI berinvestasi hingga triliunan rupiah untuk optimalisasi teknologi perbankannya.

Sebagai informasi, BRI menargetkan realisasi belanja modal (capital expenditure/ capex) tahun ini sebesar Rp4,56 triliun atau meningkat sebesar 45,57 persen dari belanja modal di tahun 2015 lalu. Belanja modal tersebut terdiri dari belanja modal (Information Technology) IT sebesar Rp2,19 triliun yang digunakan untuk pemenuhan hardware & software penunjang operasional dan bisnis perusahaan, sedangkan sisanya digunakan untuk belanja modal Non IT. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI