OJK Dorong Persaingan Fintech dan Perbankan Sehat

Pebriansyah Ariefana | Dian Kusumo Hapsari
OJK Dorong Persaingan Fintech dan Perbankan Sehat
Ilustrasi kredit perbankan. [Shutterstock]

Fintech dan Perbankan persaingannya semakin ketat untuk menarik perhatian masyarakat.

Suara.com - Belakangan ini perkembangan industri keuangan berbasis teknologi atau Financial Technology (Fintech) semakin berkembang di dunia, khususnya di Indonesia. Ini menyebabkan Fintech dan Perbankan persaingannya semakin ketat untuk menarik perhatian masyarakat.

Melihat kondisi tersebut, Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan OJK, Mulya E Siregar mengingatkan kepada Fintech dan Perbankan untuk bersaing secara sehat. Pasalnya, keduanya harus memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga keduanya diharapkan bisa berkolaborasi.

"Kalau mau kompetisi, harus kompetisi yang sehat. Apapun yang kita lakukan tujuannya untuk kepentingan masyarakat. Jadi kalau bertanya ini kompetisi atau kolaborasi antara fintech dengan perbankan tentunya kita berharap kalau pun berkompetisi harus yang sehat," kata Mulya dalam acara Banking Journalist Academy AJI di Gedung WTC, Jakarta Pusat, Selasa (30/8/2016).

Menurutnya Fintech atau perbankan bisa memberikan nilai tambah dan bisa memenuhi apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh publik.

Baca Juga: "Gali Lubang Tutup Lubang", Cara Sri Mulyani Bayar Utang Jatuh Tempo Rp800 T di 2025

"Fungsinya memberikan kemudahan kepada publik. Jadi apa yang dilakukan oleh Fintech atau perbankan nantinya kalau sifatnya bisa memberikan kemudahan ke masyarakat akan didukung pemerintah," tegasnya.

Ia pun juga mengingatkan kepada Pengusaha Fintech bisa ikut berperan bersama dengan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan.

"Jadi dampaknya tidak hanya pada ekonomi. Tapi sosialnya juga akan berdampak positif," kata Mulya.