Menteri PUPR: Sistem Moduler Bikin Pembangunan Rumah Lebih Cepat

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 28 Agustus 2016 | 15:41 WIB
Menteri PUPR: Sistem Moduler Bikin Pembangunan Rumah Lebih Cepat
Pembangunan perumahan di kawasan Maja, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (27/8/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mendorong adanya standar dan penggunaan sistem moduler dalam pembangunan rumah sehingga mempercepat waktu pembangunan rumah untuk masyarakat. Selain itu, harga produk perumahan yang dibuat secara massal akan membuat biaya pembangunan rumah semakin murah.

"Sudah saatnya pembangunan perumahan di Indonesia tidak hanya mengandalkan dengan sistem konvensional. Tapi dengan modernisasi dan standarisasi produk perumahan maka waktu pembangunan semakin cepat, harga murah tapi memiliki kualitas yang baik" terangnya saat memberikan pengarahan pada acara roadshow pembahasan program perumahan di Kementerian PUPR di Jakarta, Jumat lalu, (26/8/2016).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan Indonesia memerlukan inovasi produk-produk perumahan agar program perumahan bisa berjalan dengan baik dan waktu pembangunan yang lebih cepat. Inovasi produk tersebut diharapkan juga bisa mendorong tumbuhnya perekonomian mengingat banyak industri yang terkait dengan masalah perumahan mulai dari lantai hingga atap bangunan.

"Kementerian PUPR sebagai pembina jasa konstruksi terus mendorong industri perumahan di Indonesia. Kami berharap ke depan dengan adanya industri perumahan ini juga akan muncul inovasi baru di sektor pembangunan perumahan di Indonesia," ujarnya.

Basuki mencontohkan, pembangunan rumah di daerah perbatasan biasanya sulit dilakukan karena spesifikasi bangunan berbeda-beda. Hal itu mengakibatkan waktu pembangunan jadi agak lama.

Tapi berbeda jika pembangunan rumah di daerah perbatasan di buat secara modern dengan spesifikasi bangunan. mulai dari pintu, lantai, atap yang sama. Hal itu pula yang kini dilakukan oleh negara tetangga kita di perbatasan.

"Pembangunan rumah di wilayah perbatasan Malaysia sudah dilakukan dengan standarisasi. Jadi semua bangunan di wilayah perbatasannya hampir sama bentuknya. Dan kami juga telah mengembangkan pembangunan dengan sistem moduler di daerah perbatasan seperti di Belu, NTT," terangnya.

Basuki menambahkan, inovasi produk perumahan diharapkan juga bisa mendorong timbulnya hak paten baru dalam sektor perumahan. Dengan demikian, selain industri perumahan semakin berkembang, masyarakat pun diuntungkan dengan harga bahan bangunan yang semakin murah.

"Inti dari inovasi produk perumahan adalah biaya yang murah, rapi, dan mudah untuk diaplikasikan di lapangan sehingga masyarakat bisa tinggal di rumah yang layak huni," harapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI