Suara.com - Deputi Direktur Pengembangan dan Pengawasan Manajemen Krisis Otoritas Jasa Keuangan Aslan Lubis mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia masih sangat kecil. Sehingga sumber dana yang masuk ke dalam perbankan rendah.
"Sampai Juni 2016 pertumbuhan kredit kita 8,8 persen. Jika dibandingka 2014, pertumbuhan kredit perbankan sampai 17,20 persen. 2015 itu 10 persenan," kata Aslan dalam media gathering di Bromo, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2016).
Oleh sebab itu, Aslan menilai untuk mendongkrak pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia, sektor rumah tangga bisa terus mampu mendongkrak penyaluran kredit perbankan agar terus bertumbuh ke depannya.
"Kalau teman-teman lihat misalnya kendaraan bermotor, perumahan, itu cukup tinggi. Jadi memang sektor rumah tangga ini menjadi tumpuan perbankan untuk mendongkrak pertumbuhan kredit," katanya.
Selain itu, lanjut Aslan, OJK juga akan mendorong sektor pertanian dan perikanan bisa menjadi tumpuan pertumbuhan kredit.
"Yang terpenting bagaimana mengembalikan harga komoditas menjadi lebih baik. Karena sumber pertumbuhan kredit perbankan disana," tegasnya.