Investor Taiwan Bangun Industri Ban di Kota Deltamas

Jum'at, 26 Agustus 2016 | 09:06 WIB
Investor Taiwan Bangun Industri Ban di Kota Deltamas
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (25/8/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

”Kami juga Mendorong pengembangan industri pulp yang terpadu dengan Hutan Tanaman Industri (HTI), terutama di arahkan ke kawasan timur Indonesia. Di samping itu juga pemberian insentif melalui tax holiday ataupun tax allowance, pemberian harga gas tertentu, serta peningkatan pemanfaatan bahan baku non kayu dan peningkatan efisiensi produksi,” paparnya.

Investasi Industri Ban

Pada hari yang sama, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) I Gusti Putu Suryawirawan mengungkapkan, investor asal Taiwan tengah membangun industri ban di Kota Deltamas, Cikarang, Bekasi. Hal ini diungkapkannya seusai mendampingi Menteri Perindustrian dengan Representative Taipei Economic and Trade Office (TETO) Liang Chen, Chang.

“Namanya, Maxxis. Kapasitas produksi mereka sebanyak 10 ribu sehari dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 1500 orang dan investasi sebesar 400 juta Dolar AS,” ujarnya. Untuk membangun pabrik pertamanya di Indonesia, Maxxis International ini membeli lahan seluas 35 hektar.

Proyek pabrik terbaru ban Maxxis ini menjadi pabrik ke-16 di dunia, yang akan membuat berbagai jenis ban, mulai ban sepeda motor hingga kendaraan berukuran besar.

Perusahaan asal Taiwan itu menilai pasar Indonesia sangat berkembang untuk bisnis ban mobil dan motor. Produsen ban tersebut juga menilai terdapat keterbukaan di pasar ban Indonesia dimana hal itu memperkuat keyakinan untuk membuka pabrik produksi.

Indonesia sendiri merupakan negara dengan peringkat jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan memiliki peringkat penguna sepeda motor terbanyak ketiga di unia yang disokong dengan kekayaan alam berupa karet yang merupakan bahan utama dari ban berbagai kendaraan.

Putu menambahkan, pengusaha Taiwan lainnya juga akan menjajaki kerjasama untuk pusat pelatihan tenaga kerja di sektor industri logam dan elektronika. “Mereka akan kita kenalkan dengan Pusdiklat Industri, yang akan bekerjasama untuk melatih sumber daya manusia Indenesia yang bekerja di pabrik-pabrik Taiwan sekaligus memberikan sertifikasi untuk pekerja dari Taiwan,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI