Bencana bisa datang kapan pun dan di mana pun. Bisa saja suatu saat bisnis mandek karena hal tertentu. Pada saat inilah pemisahan uang pribadi dan usaha menemukan relevansinya.
Saat bisnis mengalami kemunduran, kita masih bisa menyambung hidup lewat duit pribadi. Coba kalau keduanya dicampur. Bisnis dan hidup bisa redup bersama-sama, misalnya lantaran aset pribadi ikut disita akibat bencana keuangan yang menerpa usaha.
3. Terhindar dari masa depan buram
Nggak ada yang mau masa depannya buram. Apalagi buat keluarga, buat anak-cucu. Dengan memisahkan uang pribadi dan usaha, kita bisa mengontrol masing-masing pengeluaran.
Nggak lucu kan, uang belanja sayuran dicampur dengan duit buat beli batu bata untuk toko material. Uang pribadi mestinya diatur untuk kepentingan masa depan, seperti sekolah anak dan pensiun.
Kalau uang pribadi dan usaha disatukan, bakal susah melacak pengeluaran rutin. Demikian juga untuk menetapkan target tabungan lantaran duit usaha lebih sering diputar ketimbang disimpan.
Itulah 3 poin penjelasan kenapa uang pribadi dan usaha sebaiknya dipisah. Sekarang, yang jadi pertanyaan adalah, gimana cara memisahkan yang efektif?
Nggak perlu bingung, bikin saja dua rekening terpisah. Satu rekening buat keperluan pribadi. Sisanya buat kebutuhan usaha.
Tapi pemisahan saja gak cukup. Diperlukan kedisiplinan dan komitmen agar dua rekening digunakan sebagaimana mestinya.
Nggak ada gunanya memisahkan keduanya jika kita masih punya pikiran sebelumnya. Yang sering terjadi adalah sengaja ambil uang yang bukan dari pos pengeluaran semestinya dengan dalih nanti diganti.