Sebagai salah satu langkah untuk mengembangkan industri teknologi keuangan (fintech), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) mengadakan Indonesia Fintech Festival and Conference (IFFC) 2016. Kegiatan akbar ini ditujukan untuk menjembatani semua pemangku kepentingan di industri fintech, mulai dari regulator, institusi keuangan swasta, investor, startup, inkubator, asosiasi industri dan juga dari kalangan akademis. IFFC akan diadakan pada 29-30 Agustus 2016 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang.
Sejumlah nama besar akan hadir sebagai pembicara, termasuk Direktur Utama Bank Mandiri Kartiko Wirjoatmodjo, Wakil Presiden Direktur BCA Armand Hartono, Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam, CEO dan Co-Founder GO-JEK Nadiem Makarim, CEO Tokopedia Wiliam Tanuwidjaja, Presiden Direktur Bank BTPN Jerry NG, Managing Director and Group Head Consumer Banking and Wealth Management DBS Bank Tan Su Shan, serta masih banyak lagi.
Rangkaian acara Indonesia Fintech Festival 2016 terdiri dari: Startup Competition, Startup Coaching, Startup Speed Dating, dan konferensi yang akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo, kementerian-kementerian terkait, pengambil keputusan di korporasi perbankan dan keuangan, dan para inovator di industri FinTech.
Keseriusan mendukung perkembangan sektor fin-tech juga terlihat dari bank-bank besar, misalnya Bank Mandiri melalui Mandiri Capital Indonesia (MCI). Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengutarakan bahwa mayoritas pendanaan di MCI akan dialokasikan ke fintech. “Sebanyak 80 persen pendanaan akan untuk fintech. Sebab, kami meyakini, nantinya e-commerce akan menjadi industri unggulan di Indonesia sehingga akan dibutuhkan sistem pembayaran universal. Fokus untuk mendukung fintech akan menjadi langkah strategis memenangkan kompetisi di sektor pembayaran digital,” ujarnya dalam keterangant tertulis, Selasa (23/4/2016).
Perkembangan teknologi secara umum pun dianggap turut membantu peningkatan keuangan inklusif masyarakat, seperti misalnya yang terjadi pada GO-JEK. Perusahaan yang telah memiliki lebih dari 200 ribu mitra driver ojek itu telah mengenalkan produk perbankan kepada seluruh mitranya.
“Seluruh mitra driver kami pasti memiliki akun di bank sebagai sarana pembayaran penghasilannya. Kami juga menyediakan asuransi kesehatan bagi mitra driver dan keluarganya dengan premi yang sangat terjangkau. Banyak dari mitra kami yang baru pertama kali bisa mengakses produk-produk keuangan ini. Dan, ini semua baru tahap awal, karena masih banyak lagi pengembangan teknologi yang akan kami lakukan yang kami harap dapat membantu Pemerintah mendorong implementasi inklusi finansial kepada lebih banyak masyarakat Indonesia,” jelas Nadiem Makarim, Co-Founder dan CEO GO-JEK dalam kesempatan yang sama.