Suara.com - Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, mengapresiasi Festival Erau 2016, yang diselenggarakan pada 20-28 Agustus 2016, di Kota Tenggarong, Kalimantan Timur (Kaltim). Dia kembali mengingatkan agar event yang sudah direncanakan sejak lama itu dipublikasikan dengan baik.
“Idealnya, publishing atau promosi melalui media adalah 50 persen dari biaya operasional festival itu sendiri,” kata Arief, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Mengapa? Penyelenggaraan event seperti festival memiliki dua dampak, yaitu direct impact dan indirect impact. Direct impact merupakan pengaruh langsung dari event tersebut kepada sosial ekonomi masyarakat. Biasanya dampak langsung tidak sebesar indirect impact, maksimal hanya 30 persen.
“Sisanya, yang 70 persen adalah media value, yang membuat Festival Erau mampu mengangkat nama Kutai Kartanegara dan Kaltim di seluruh dunia. Hal ini akan membangun brand Kutai dengan lebih kuat,” jelas Menpar yang ahli marketing dan digital itu.
Menurut Arief, 60 persen penyumbang kunjungan wisatawan ke suatu tempat adalah karena faktor keakraban budaya, 35 persen nature atau keindahan alam, dan sisanya 5 persen, merupakan man made atau buatan manusia. Event dengan musik, sport tourism, meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE), dan lainnya, termasuk dalam kategori man made.
“Karena pengaruhnya hanya 5 persen, maka harus dimaksimalkan di publishing yang bagus dan mengena,” kata Menpar.
Komposisi publishing seharusnya 50 persen pada saat sebelum pelaksanaan (pre event), 30 persen saat pelaksanaan (on event), dan 20 persen setelah even (post even). Mengapa post event harus tetap ada?
“Untuk menjaga dan mengabadikan even yang sudah digelar. Hal ini penting untuk ditindaklanjuti dan apa saja yang bisa dikembangkan ke depan. Sedangkan, on event biasanya sudah diliput oleh media yang tertarik, karena factor news value-nya,” katanya.
Budaya Kutai Sudah Ada Sejak 1.300
Kebudayaan Kutai Kartanegara cukup dikenal dalam sejarah, karena merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia, yang berdiri sejak 1.300.
”Kami akan menampilkan upacara adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, pentas seni dan budaya, lomba olahraga tradisional, lomba perahu naga, lomba perahu motor, expo dan pesta rakyat. Pasti meriah,” ujar Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari.
Kutai adalah kesultanan bercorak Islam, yang didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti, di Kutai Lama. Kerajaan itu berakhir pada 1960.
Menurut Rita, akan ada festival seni tradisi internasional, yang akan diikuti negara-negara anggota International Council of Organization of Folklore Festivals (CIOFF) bersama dengan Festival Erau pada 20-28 Agustus 2016.
“Akan ada banyak acara, juga banyak sensasi budaya yang layak dilihat dan menjadi hiburan tersendiri,” katanya.
Upacara Erau, pertama kali dilaksanakan pada upacara tijak tanah dan mandi ke tepian, ketika Aji Batara Agung Dewa Sakti berusia 5 tahun. Setelah dewasa dan diangkat menjadi Raja Kutai Kartanegara yang pertama (1300-1325), upacara Erau diadakan lagi.
Sejak itulah Erau selalu diadakan pada setiap terjadi penggantian atau penobatan raja-raja Kutai Kartanegara.Dalam perkembangannya, upacara Erau, selain sebagai upacara penobatan raja, juga bertujuan untuk pemberian gelar dari raja kepada tokoh atau pemuka masyarakat yang dianggap berjasa terhadap kerajaan.
Dalam upacara Erau ini, sultan serta kerabat keraton lainnya memberikan jamuan makan kepada rakyat, dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya sebagai tanda terima kasihatas pengabdian rakyatnya.
Pelaksanaan Erau yang terakhir, menurut tata cara Kesultanan Kutai Kartanegara, dilaksanakan pada 1965, ketika upacara pengangkatan Putra Mahkota Kesultanan Kutai Kartanegara, Aji Pangeran Adipati Praboe Anoem Soerya Adiningrat.
Dalam usaha pelestarian budaya Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kutai, festival Erau baru diadakan pada 1971 atas prakarsa Bupati Kutai saat itu, Drs H Achmad Dahlan. Upacara ini dilaksanakan 2 tahun sekali dalam rangka peringatan ulang tahun Kota Tenggarong, yang berdiri sejak 29 September 1782.
Kini, kebijakan Pemerintah Kabupaten Kutai telah menjadikan Erau sebagai pesta budaya, yakni dengan menetapkan waktu pelaksanaan Erau secara rutin. Selain itu, Festival Erau telah masuk dalam calendar of events pariwisata nasional, tidak lagi dikaitkan dengan seni budaya Keraton Kutai Kartanegara, tetapi lebih bervariasi pada berbagai penampilan ragam seni dan budaya yang ada, serta hidup dan berkembang di seluruh wilayah Kabupaten Kutai.
Kota Tenggarong, atau nama awalnya, Tepian Pandan, merupakan Ibu Kota Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kaltim. Dulunya, kota ini merupakan Ibu Kota Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura dan berdiamnya makam para raja.
Di Kota Tenggarong ada beberapa tujuan wisata, seperti Pulau Kumala dengan fasilitas taman hiburan, kereta gantung, dan tower setinggi 100 meter. Ada pula Museum Mulawarman dan Kedaton Kutai Kartanegara.
Untuk menuju Tenggarong, Anda dapat mengarahkan penerbangan melalui Bandara Sepinggan di Balikpapan. Berikutnya, dilanjutkan perjalanan darat menuju Kota Tenggarong sekitar 3 jam lebih. Anda dapat menyambangi Kota Tenggarong dari Samarinda dengan perjalanan darat selama 45 menit.
Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Putu Ngurah, mengatakan, Kemenpar memberikan apresiasi dan dukungan terhadap penyelenggaraan even-even menarik di Tanah Air yang dapat mendatangkan kunjungan wisatawan. Salah satunya, Erau International Folks Art Festival (EIFAF), yang sudah berjalan cukup lama dan menjadi even unggulan masyarakat Kutai Kartanegara.
“Even EIFAF menjadi magnet yang kuat dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kutai Kartanegara, yang tahun lalu sebanyak 1.450.748 orang, atau naik dua digit," kata Putu Ngurah.
Menpar: Festival Erau Beri Dampak Ekonomi Masyarakat
Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 23 Agustus 2016 | 12:40 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 18:43 WIB
Bisnis | 18:36 WIB
Bisnis | 18:31 WIB
Bisnis | 18:20 WIB
Bisnis | 17:01 WIB
Bisnis | 16:33 WIB