Anak Usaha RNI Lebarkan Sayap Bisnis ke Afrika

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 23 Agustus 2016 | 11:02 WIB
Anak Usaha RNI Lebarkan Sayap Bisnis ke Afrika
Kantor pusat PT Phapros Tbk. [phapros.co.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di era perdagangan bebas seperti saat ini, setiap perusahaan nasional dituntut harus bisa bersaing dengan perusahaan asing agar perekonomian dalam negeri bisa tetap tumbuh. Salah satunya adalah dengan melakukan ekspor.

PT Phapros, Tbk, anak usaha dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang bergerak di sektor farmasi dan alat kesehatan akan memperlebar sayap bisnisnya hingga ke wilayah Afrika. Adapun sebelumnya di tahun 2014, Phapros telah lebih dulu melakukan ekspor ke Kamboja dengan nilai mencapai lebih dari 100 Ribu Dolar Amerika Serikat (AS).

“Kami akan melakukan ekspor ke Nigeria. Negara tersebut kami bidik karena Nigeria adalah negara dengan perekonomian terbesar di Afrika Barat. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, pada 2015 lalu, PDB Nigeria mencapai 1,09 triliun Dolar AS dengan peningkatan 2,7 persen. Selain ekonomi yang baik, ukuran pasar yang besar juga menjadi kekuatan dari pasar Nigeria. Jumlah populasi Nigeria mencapai 58,8 persen dari total populasi di Afrika Barat. Hal ini menjadikan Nigeria menjadi pasar terbesar di Afrika Barat,” ujar Direktur Utama PT Phapros, Tbk Barokah Sri Utami (Emmy) dalam keterangan tertulis, Senin (22/8/2016).

Potensi Nigeria juga terlihat dari hasil Trade Expo Indonesia 2015, di mana mayoritas buyer datang dari Nigeria. Untuk menggenjot ekspor ke pasar Afrika Barat itu pun, perusahaan farmasi yang suda lebih dari 60 tahun berdiri ini menjajaki kerjasama dengan salah satu perusahaan farmasi Nigeria bernama Yes Pharma International, Ltd.

“Pada misi dagang ke Afrika yang digagas Kementerian Perdagangan lalu, kami juga sudah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Yes Pharma International, Ltd dengan total nilai ekspor lebih dari 1,4 juta Dolar AS,” tambah Emmy.

Adapun produk yang diekspor dengan total nilai tersebut berupa 10 jenis obat resep dokter. Saat ini, Phapros juga sudah melakukan kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada dalam rangka memasarkan produk INA Shunt – inovasi alat kesehatan yang berguna untuk mengalirkan cairan berlebih pada kepala penderita hidrosefalus.

PT Phapros, Tbk adalah perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang didirikan sejak 21 Juni 1954. Dengan komposisi saham sebesar 56.57 persen dimiliki oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sedangkan sisanya dimiliki oleh publik. Sebagai perusahaan yang sangat berkomitmen tinggi terhadap standar kualitas, Phapros telah mendapatkan sertifikasi CPOB sejak tahun 1990 serta sertifikat ISO 9001 pada 1999 (yang telah ditingkatkan menjadi Sertifikat ISO 9001 versi 2008), Sertifikat ISO 14001 pada 2001 (yang telah ditingkatkan menjadi ISO 14001:2004), Sertifikat OHSAS 18001:2007 pada 2010, dan Sertifikat ISO 17025dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) untuk Laboratorium Kalibrasi.

Saat ini Phapros memproduksi lebih dari 250 item obat, diantaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri dan salah satu produk unggulan Phapros yang menjadi pemimpin pasar di katagorinya adalah Antimo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI