Laba Bersih PT Pembangunan Perumahan Naik 121 Persen

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 23 Agustus 2016 | 09:49 WIB
Laba Bersih PT Pembangunan Perumahan Naik 121 Persen
PT Pembangunan Perumahan Tbk. [bumn.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) mencetak kinerja yang memuaskan semester I 2016. Laba bersih perseroan melesat hingga 121 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, Selasa (23/8/2016).

Perseroan membukukan laba bersih atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp355,3 miliar, naik 121 persen dari Rp160,7 miliar pada semester I 2015. "Pertumbuhan kinerja ini seiring dengan peningkatan pendapatan usaha PTPP sebesar 24 persen dari Rp 5,22 triliun menjadi Rp 6,47 triliun," kata Kiswoyo.

Selain itu, melesatnya laba bersih tersebut juga didukung penurunan beban lainnya dan beban penurunan nilai piutang masing-masing turun 30,3 persen menjadi Rp18,6 miliar dan 63 persen menjadi Rp 10,1 miliar. Lalu bagian laba ventura bersama juga naik dari Rp 9,9 miliar menjadi Rp 32,6 miliar.

Adapun PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melakukan perombakan dewan komisaris sebelum perseroan menggelar right issue tahun ini. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) WIKA yang digelar kemarin menyetujui mem-berhentikan dengan hormat Bakti Santoso Luddin sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen perseroan. RUPS memutuskan mengangkat Mudjiadi sebagai Komisaris Utama. Ia saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Selain mengganti komisaris utama, RUPS juga telah menyetujui pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue sebanyak-banyak 4,037 miliar lembar saham seri B dengan nominal Rp 100. "Perseroan menargetkan dana right issue Rp 6,1 triliun dengan mendapatkan Penambahan Modal Negara (PMN) sebesar Rp4 triliun," tutup Kiswoyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI