Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Senin (22/8/2016) ditutup naik sebesar 11 poin atau 0,21 persen ke level 5.427 setelah bergerak di antara 5.398-5.435. Sebanyak 136 saham naik, 151 saham turun, 104 saham tidak bergerak. Investor bertransaksi Rp 6.862 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) Rp 240 miliar.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Managing Partner PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, Selasa (23/8/2016).
"IHSG menguat 11 point membentuk candle dengna body kecil dan shadow diatas dan bawah indikasi konsolidasi. IHSG maish berperluang kon-solidasi dengan support di level 5386 sampai 5296 dan resistance di level 5435 sampai 5470," kata Kiswoyo.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah terbebani oleh pelemahan saham sektor komoditas. Kondisi market terpengaruh oleh sinyal bank sentral AS The Federal Reserve. Berdasarkan indeks Fed Fund Futures dari CME Group, ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga bulan September masih pada 18 persen, namun di bulan Desember sudah mendekati 50 persen. "Kenaikan suku bunga merupakan sentimen negatif dalam perdagangan saham karena artinya performa perusahaan harus disesuaikan dengan tingkat biaya pinjaman yang lebih tinggi. Indeks Dow Jones melemah 0,12 persen ke level 18,530, S & P juga melemah 0,05 persen ke level2,182 dan Nasdaq berhasil ditutup positif 0,05 persen di level 4,808.," ujar Kiswoyo.
Pasar saham Eropa ditutup negative di akhir perdagangan. seiring trader menantikan per-temuan sejumlah bank sentral global di akhir pekan ini. Investor menanti pekan tenang bersama (Ketua Fed) Janet Yellen pada Jumat ini yang akan berbicara di per-temuan bank sentral global di Jackson Hole, Wyoming,ujar Craig Erlam, analis sen-ior Oanda trading group. "Indeks FTSE melemah 0,44 persen ke level 6.828, DAX melemah 0,47% ke level 10.494, dan indeks CAC juga mengalami pelemahan 0,24% ke level 4,389," tutup Kiswoyo.