Direktur Utama Perum Perumnas, Bambang Triwibowo mengatakan bahwa proyek pembangunan Rusunami Sentraland Bekasi bukan satu-satunya proyek yang sedang ditangani oleh Perumnas. Ada 12 proyek strategis yang sedang dibangun oleh Perumnas di berbagai daerah dengan format vertikal.
"Diantaranya Sukaramai Medan, Ilir Barat Palembang, Jakabiring Palembang, Cengkareng, Pulo Gebang Jakarta, Kemayoran, Karawang, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Sentraland Bekasi ini. Diharapkan Rusunami Sentraland Bekasi akan jadi icon kota Bekasi selaku kota penyangga Jakarta," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Senin (22/8/2016).
Proyek strategis lainnya yang sedang digarap Perumnas adalah pembangunan 1.100 unit rumah tapak di atas tanah 17 hektare di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tidak jauh berbeda, di wilayah Lampung, Perumnas juga akan mengembangkan 980 unit rumah tapak bersubsidi berbasis cluster. "Ini merupakan konsep pertama di Lampung," terang Bambang.
Bambang juga mengakui Perumnas kedepannya juga akan diarahkan menjadi pengelola jual beli rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Perumnas akan ditempakan sebagai badan off taker yang akan melakukan pembelian kembali rumah yang dimiliki MBR setelah 5 tahun untuk format rumah tapak dan 20 tahun untuk format rumah susun. Selain itu, Perumnas juga akan ditugaskan sebagai pengembang rumah khusus, meliputi didalamnya rumah kumuh, rumah pedalaman, rumah perbatasan dan lain-lain.
Tak hanya itu, Bambang bahkan mengakui bahwa Kementerian BUMN tengah menggodok holding BUMN Perumahan. Hal ini tak hanya ditujukan untuk mempercepat program pemerintah untuk mewujudukan pembangunan 1 juta rumah. "Melainkan juga untuk memperkuat peran BUMN selaku agen pembangunan perumahan nasional," tutup Bambang.
Dengan terbentuknya holding BUMN perumahan yang membuat sumber pendanaan lebih kuat, lebih dari 1 juta rumah dalam bentuk konsep milik maupun sewa bisa dibangun dan dikelola dengan baik.