Rektor ITB juga menyampaikan bahwa Kementerian Perindustrian telah memberikan dukungan dalam pembangunan Pusat Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) dalam bidang Mesin Perkakas, Alat Kesehatan, Rekayasa dan Desain Perkeretaapian di perguruan tinggi tersebut. Kluster PPTI bertujuan untuk membangun sinergi antara perguruan tnggi dengan industri untuk bekerjasama dalam riset aplikatif yang langsung bias diserap oleh industri terkait. Riset yang dilakukan didorong untuk menghasilkan paten teknologi sehingga bisa tercipta industri kecil dan menengah yang mampu bersaing di pasar.
Meningkatkan kesejahteraan
Kebangkitan industri mendorong pertumbuhan dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Sebaliknya, turunnya pertumbuhan sektor industri mengakibatkan rendahnya diversifikasi industri dan investasi yang membawa suatu negara pada kondisi tidak dapat meningkatkan kondisi perekonomiannya, atau disebutmiddle-income trap yang dialami oleh beberapa negara industri seperti Brazil, Afrika Selatan dan Mexico.
Di Indonesia, kenyataannya, pertumbuhan industri non-migas sejak krisis moneter pada tahun 1998 cenderung berada di bawah pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata pertahun sektar 5-6 persen. Sementara itu, kontribusi sektor industri terhadap PDB pada semester I 2016 adalah sekitar 20 persen, yang merupakan kontribusi terbesar dalam perekonomian Indonesia. “Untuk itu, Presiden memberikan amanah kepada kamiuntuk meningkatkan kembali kontribusi sektor industri terhadap perekonomian Indonesia,” ujar Menperin.
Pada 2019, kontribusi industri terhadap PDB ditargetkan meningkat hingga 25 persen dan mencapai angka 6.000 Dolar Amerika Serikat (AS). “Dibutuhkan peningkatan angka industri non-migas sebesar 7-8 persen dengan angka pertumbuhan ekonomi di kisaran 6-7 persen untuk mencapainya,” jelas Airlangga.
Dalam rangka meningkatkan kinerja sektor industri nasional, diperlukan strategi pembangunan industri nasional untuk memperkuat struktur industri yang meliputi antara lain; pembangunan kualitas sumber daya manusia, teknologi, dan infrastruktur industri. Pendalaman struktur industri dilakukan melalui hilirisasi, terutama di sektor agro, Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan Logam, dan Industri Kimia Dasar berbasis Migas dan Batubara.
Hilirisasi industri mendorong pertumbuhan industri yang jauh lebih tinggi, yang berpeluang memperluas penyerapan tenaga kerja, mengurangi tingkat kemiskinan, meningkatkan cadangan devisa negara melalui peningkatan penerimaan devisa ekspor dan juga penghematan devisa impor.
Untuk menjalankan program tersebut, Kementerian Perindustrian membaginya dalam tiga tahap rencana pembangunan industri, yaitu: Tahap I (2015-2019) fokus meningkatkan Nilai Tambah Sumber Daya Alam,Tahap II (2020-2024) fokus Keunggulan Kompetitif dan Berwawasan Lingkungan, dan Tahap III (2025-2035) menjadikan Indonesia sebagai Negara Industri Tangguh.
Rencana pembangunan industri tersebut dimaksudkan untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara Industri Tangguh yang bercirikan struktur industri nasional yang kuat dan dalam, berdaya saing tinggi di tingkat global, serta berbasis inovasi dan teknologi.
Dalam kesempatan tersebut, Menperin mendapat gelar sebagai warga kehormatan keluarga besar ITB yang disampaikan oleh Rektor ITB Kadarsah Suryadi.