Sandiaga Minta Pemerintah Kaji Ulang Kenaikan Harga Rokok

Minggu, 21 Agustus 2016 | 09:20 WIB
Sandiaga Minta Pemerintah Kaji Ulang Kenaikan Harga Rokok
Pengusaha kondang Sandiaga Salahudin Uno di Gedung Recapital, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Beberapa hari terakhir, masyarajat di Indonesia dihebohkan dengan adanya isu kenaikan harga rokok yang mencapai hingga Rp50 ribu per bungkusnya.

Usulan menaikkan harga rokok menjadi Rp 50 ribu per bungkus berdasarkan hasil studi Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Hasbullah Thabrany.

Dalam studi tersebut menyatakan, masyarakat akan berhenti merokok jika harga rokok mengalami kenaikan hingga dua kali lipat.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum  (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia) Sandiaga Salahudin Uno meminta kepada pemerintah untuk mengkaji kembali wacana kenaikan harga rokok.

"Saya setuju kalau ingin membudayakan hidup sehat di masyarakat. Tapi ini juga perlu dikaji secara menyeluruh, efeknya seperti apa bagi kalangan bawah," kata Sandi saat ditemui di Masjid Al Azhar Sentra Primer, Jakarta Timur, Minggu (21/8/2016).

Ia pun mengaku, khawatir, wacana naiknya harga rokok tersebut berdampak terhadap maraknya peredaran rokok tak bercukai. Selain itu, pemerintah juga harus mempertimbangkan lapangan kerja.

"Karena kan masyarakat yang kelas menengah ke bawah banyak yang bekerja di industri rokok. Kalau nggak laku, bisa kehilangan pekerjaan," katanya.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk mempertimbangkan dan melihat permasalahan ini secara proporsional agar tidak menyusahkan masyarakat nantinya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI