Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)Taufik Widjoyono mewakili Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meresmikan pembangunan awal (groundbreaking) Jembatan Teluk Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (19/8/2016). Groundbreaking ditandai dengan penekanan tombol oleh Sekjen PUPR Taufik Widjoyono dan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam dan pemancangan tiang pondasi jembatan di tengah teluk kendari.
Dalam sambutannya Taufik menargetkan pembangunan jembatan teluk kendari akan selesai di akhir tahun anggaran 2018. Ia berharap dengan dibangunnya jembatan ini akan mendorong pertumbuhan kegiatan perekonomian di Kendari.
Menurutnya pembangunan jembatan Teluk Kendari nantinya merupakan bagian dari sistem jalan nasional yang ada di Kendari. “Dua kecamatan yang dihubungkan ini kan ada jalan nasional yang melingkarinya, ini akan jadi satu sistem,” ujarnya.
Ia juga berharap jembatan teluk kendari dapat menjadi icon baru Kota Kendari. “Kalau ditata kawasan kaki jembatannya bisa untuk wisata dengan dijadikan lahan publik,” ujarnya. Taufik berpesan kepada masyarakat Kendari nantinya untuk menjaga jembatan tersebut setelah selesai dibangun dan beroperasi.
Pembangunan jembatan Teluk Kendari juga diharapkan dapat meninggalkan teknologi yang bisa dikembangkan pihak perguruan tinggi di Kendari. “Kami berharap ada sesuatu yg ditinggalkan, terutama teknologinya, terlebih pembangunan ini telah melibatkan universitas sehingga bisa dilibatkan mahasiswa sebagai bentuk praktek kerja lapangan,” tuturnya.
Dalam acara tersebut juga dilakukan launching beberapa proyek strategis di Sulawesi Tenggara, salah satunya pembangunan Bendungan Ladongi. “Tahun ini juga akan dibangun bendungan Ladongi, merupakan bagian dari 49 bendungan baru yang dibangun dalam waktu 5 tahun,” ujar Taufik.
Bendungan tersebut, menurut Taufik akan dimanfaatkan untuk pencegahan banjir, sumber air baku, memberikan tambahan pasokan listrik sebesar 1,5 megawat, dan juga potensi pariwisata.
Sementara areal irigasi yang terairi juga akan bertambah seluas 1.392 ha dari luasan saat ini yakni 2.212 ha
Ia menambahkan bahwa dalam lima tahun periode kabinet kerja, Kementerian PUPR berkomitmen memfokuskan anggaran untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia wilayah timur. “Proporsi pembangunan oleh PUPR saat ini lebih dari 50 persen untuk kawasan timur Indonesia," ujarnya.
Sementara itu Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPjN) XIV Akhmad Cahyadi mengatakan Jembatan Teluk Kendari dengan total panjang 1346 m akan menggunakan teknologi cable stayed. “Dari daratan sampai jembatan akan menggunakan pra cetak,” ujar Cahyadi.