Suara.com - Pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang merangkap Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan akan menyelesaikan 10 isu di sektor minyak dan gas. Hal ini dilakukan agar proyek sektor migas tidak mangkrak.
"Sebenarnya ada 32 item, tapi yang prioritas yang 10 item ini dulu, kami push dalam dua minggu ke depan. Jadi saya minta profesionalismenya dalam bekerja. Itu pending item yang akan kami kebut," kata Luhut usai memimpin rapat di kantor kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016).
Luhut menambahkan beberapa masalah yang penyelesaiannya akan dikebut, di antaranya isu Blok Masela.
"Seperti jangkrik (Natuna) misalnya, karena itu ada gasnya, bisa sampai 350 megawatt. Untuk di Batam, kami segera koordinasikan minggu depan. Kemudian PLN dengan Dirjen Listrik duduk bersama membahas itu," katanya.
Target penyelesaian 10 isu strategi tersebut sampai dua minggu atau setidaknya sampai terpilih menteri ESDM yang definitif.
"Kami kebut. Beberapa mungkin dua minggu pada proses yang jalan. Mungkin paling lambat sebelum menteri yang baru datang atau menteri baru datang, dia yang akan tandatangan," kata Luhut.
Sepuluh proyek yang akan diselesaikan masalahnya yaitu East Natuna, Blok Masela, Blok Mahakam, IDD Bangka dan Lapangan Jangkrik, insentif eksplorasi laut dalam, pipa jumper WNTS Pulau Pemping di Kepulauan Riau, update kilang baru, kilang mini, revisi PP Nomor 79 Tahun 2010, dan RUU Migas.