Sampai datang aktivis yang lain untuk membantu membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di salah satu sumber mata air di hutan dekat desa pada tahun 2011. Masyarakat bergotong royong membangun pembangkit listrik itu sampai selesai
Tugas koperasi mengelola listrik yang dihasilkan PLTMH. Mereka menyalurkan energi listrik ke masyarakat desa. Menjual listrik dan mengelola dana yang didapat dari warga desa.
Belajar dari pengalaman sebelumnya mereka tak punya keahlian teknis juga ada kendala maka mereka pun menjalan kerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Koperasi tak lagi langsung menjual listrik ke masyarakat tapi ke PLN yang menjualnya lagi ke masyarakat.
“Kami jual Rp. 475/kwh ke PLN, setiap bulan koperasi mendapat tiga sampai empat juta rupiah bersih dari PLN. Penduduk membayar ke PLN Rp. 20,000 perbulan,” terang Umbu Panjanji. Ia menjual di bawah harga yang ditentukan pemerintah alias murah.
Keuntungan lainnya operasional dan pemeliharaan PLTMH dilakukan oleh PLN bukan koperasi lagi. PLN membayar gaji para teknisi yang memelihara setiap hari sebagai karyawannya. Teknisinya dari anggota koperasi yang dididik khusus.
Skema ini menguntungkan, begitu penjelasan Sandra Winarsa, dari HIVOS, LSM yang selalu mendampingi warga desa. “Kami tak perlu memikirkan lagi operasional dan perawatan PLTMH yang dulu gagal dilakukan koperasi,” jelas Sandra. Hambatan satu-persatu dikenali dan berusaha diselesaikan.
Uang yang diperoleh koperasi didayagunakan untuk membangun prasarana air bersih. Air bersih disalurkan ke warga desa dan ditarik iuran. Pendapatan koperasi bertambah.
Lalu koperasi mulai mengajak masyarakat untuk membangun biogas untuk keperluan memasak. Sekarang sudah 120 kepala keluarga menggunakan bahan bakar biogas di desa Kamanggih. Perlahan mereka mulai mengurangi penggunaan kayu bakar untuk memasak yang selama ini menjadi penyebab tingginya tingkat penyakit infeksi saluran pernafasan di sana.
Pada tahun 2013 sebuah BUMN minyak dan gas memberi bantuan lagi kepada masyarakat berupa pembangkit listrik tenaga angin. Sekarang dasa-desa tetangga pun mulai bisa dipenuhi kebutuhan listriknya.
Listrik yang dihasilkan setiap kincir angin sebesar 500 watt. Ada seratus unit yang dipasang di sana, yang menghasilkan 50 KiloWatt. Di tambah daya yang dihasilkan PLTMH sebesar 37 KiloWatt. Secara keseluruhan desa Kamanggih menghasilkan listrik 87 KW. Jumlah ini cukup untuk kebutuhan listrik desa Kamanggih, bahklan berlebih.