Juli 2016 Rupiah Terapresiasi 0,55 Persen Terhadap Dolar AS

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 16 Agustus 2016 | 07:50 WIB
Juli 2016 Rupiah Terapresiasi 0,55 Persen Terhadap Dolar AS
Mata uang Rupiah dan Dolar AS di salah satu gerai Money Changer di Jakarta, Senin (11/5). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa Rupiah terapresiasi 0,55 persen terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada Juli 2016. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Amerika terjadi pada minggu ketiga Juli 2016 yang mencapai Rp13.074,30 per Dolar AS. Sedangkan menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Kalimantan Utara yang mencapai Rp12.913,00 per Dolar AS pada minggu ketiga Juli 2016.

"Rupiah terdepresiasi 0,71 persen terhadap dolar Australia pada Juli 2016. Level terendah rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap dolar Australia terjadi pada minggu kedua Juli 2016 yang mencapai Rp9.888,66 per dolar Australia. Sedangkan menurut provinsi, level terendah kurs tengah terjadi di Provinsi Maluku Utara yang mencapai Rp10.020,00 per dolar Australia pada minggu kedua Juli 2016," kata Kepala BPS Suryamin dalam keterangan resmi, Senin (15/8/2016).

Rupiah terapresiasi 2,89 persen terhadap yen Jepang pada Juli 2016. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap yen Jepang terjadi pada minggu ketiga Juli 2016 yang mencapai Rp123,32 per yen Jepang. Sedangkan menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencapai Rp116,50 per yen Jepang pada minggu ketiga Juli 2016.

Rupiah terapresiasi 1,26 persen terhadap euro pada Juli 2016. Level tertinggi rata-rata nasional kurs tengah eceran rupiah terhadap euro terjadi pada minggu ketiga Juli 2016 yang mencapai Rp14.424,57.

"Sedangkan menurut provinsi, level tertinggi kurs tengah terjadi di Provinsi Sumatera Barat yang mencapai Rp14.250,00 per euro pada minggu keempat Juli 2016," tutup Suryamin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI