Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa nilai impor Indonesia Juli 2016 mencapai 8,92 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 26,28 persen apabila dibandingkan Juni 2016. Demikian pula jika dibandingkan Juli 2015 turun 11,56 persen.
"Impor nonmigas Juli 2016 mencapai 7,44 miliar Dolar AS atau turun 27,91 persen jika dibandingkan Juni 2016. Demikian pula apabila dibandingkan Juli 2015 turun 4,43 persen," kata Kepala BPS Suryamin dalam keterangan resmi, Senin (15/8/2016).
Impor migas Juli 2016 mencapai 1,47 miliar Dolar AS atau turun 16,84 persen jika dibandingkan Juni 2016. Demikian pula apabila dibandingkan Juli 2015 turun 35,77 persen.
Secara kumulatif nilai impor Januari–Juli 2016 mencapai 74,91 miliar Dolar AS atau turun 10,85 persen dibanding periode yang sama tahun 2015. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas 10,17 miliar Dolar AS (turun 33,90 persen) dan nonmigas 64,74 miliar Dolar AS (turun 5,69 persen).
Peningkatan impor nonmigas terbesar Juli 2016 adalah golongan kapal laut dan bangunan terapung 57,1 juta Dolar AS (119,71 persen), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan mekanik 578,9 miliar Dolar AS (30,52 persen).
Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari–Juli 2016 adalah Cina dengan nilai 16,75 miliar Dolar AS (25,87 persen), Jepang 7,18 miliar Dolar AS (11,09 persen), dan Thailand 5,11 miliar Dolar AS (7,89 persen). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 22,10 persen, sementara dari Uni Eropa 9,33 persen.
"Nilai impor golongan bahan baku/penolong dan barang modal selama Januari–Juli 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 12,12 persen dan 15,16 persen. Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 12,31 persen," tutup Suryamin.