Proyek Pembangunan PLTU di Kalimantan Utara Macet

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 14 Agustus 2016 | 15:00 WIB
Proyek Pembangunan PLTU di Kalimantan Utara Macet
PLTU di Muara Karang, Jakarta. [Antara/Muhammad Adimaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan daya 2x7 Mega Watt (MW) di Desa Gunung Seriang, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara yang dikerjakan sejak 2010 dan kini mangkrak, kembali menjadi sorotan.

Dalam kunjungan kerja anggota Komisi VII DPR RI dapil Kaltim-Kaltara, Ari Yusnita dan Bupati Bulungan Sudjati ke lokasi, dapat dilaporkan Minggu (14/8/2016), proyek yang menelan anggaran Rp254 miliar tersebut tampak tak terawat, bahkan nyaris tak ada sama sekali aktivitas pembangunan.

Beberapa fasilitas pendukung PLTU seperti mushala, tangki penampungan air hingga pagar beton, sudah berdiri di atas lahan seluas sekitar 20 hektar tersebut.

Sebuah travo berukuran besar tampak teronggok di salah satu sudut. Sisa-sisa material yang belum terpakai juga tertumpuk di beberapa titik.

Hampir semua fasilitas tadi tampak sudah ditumbuhi rumput liar. Bahkan beberapa fasilitas yang terbuat dari besi sudah tampak berkarat.

Padahal awalnya, proyek yang dibiayai APBN ini dan akan menjadi sumber listrik untuk seluruh Kabupaten Bulungan ini, harusnya sudah rampung tahun 2013.

Tahun 2013 targetnya sudah selesai, kata Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bulungan, M Isnaini.

Bupati Bulungan dalam kesempatan tersebut mengaku bingung kenapa proyek tersebut dihentikan. Untuk masalah lahan kata dia, sudah kelar dan itupun sudah lama diselesaikan. Berdasarkan informasi yang dihimpunnya, ada 34 proyek dengan nasib serupa, tersebar di Kaltara.

Masalah ini menurut dia sudah menjadi di ranah PLN pusat dan tinggal PLN.

Padahal kata Sudjati, jika PLTU ini berfungsi, masalah listrik yang mengemuka di Kabupaten Bulungan bisa teratasi. Masih teringat jelas kata Sudjati, ngebetnya Pemkab Bulungan atas adanya proyek PLTU ini.

Pembangunan jaringan yang harusnya masih tanggung jawab PLN, dibangunkan oleh Pemkab Bulungan. Dan pembangunan jaringan sengaja dibiayai dengan skema tahun jamak (multiyears contract), menyesuaikan dengan target rampung PLTU pada 2013 lalu.

Jaringan yang harusnya tugas PLN, kita (Pemkab Bulungan) yang membangunkan. Saking pinginnya listrik untuk masyarakat itu. Tiang-tiang listriknya selesai 2013, ini (PLTU) yang macet, katanya.

Anggota Komisi VII DPR RI Ari Yusnita mengaku sedih melihat kondisi ini. Apalagi saat ini kata dia, listrik memang menjadi salah hal yang paling dibutuhkan masyarakat di Kabupaten Bulungan.

"Jelas sedih, kalau ini bisa berfungsi, semua masyarakat bisa menikmati listrik," katanya.

Dia memastikan bahwa hal ini akan dibicarakan di tingkat pusat, khususnya dengan Direktur PLN yang baru menjabat saat ini.

Bahkan Direktur PLN yang baru akan didesak untuk melihat langsung kondisi PLTU dan kebutuhan listrik masyarakat Kabupaten Bulungan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI