Suka Ngeluh Bokek? Malu Dong Sama 5 Orang Pekerja Keras Ini

Angelina Donna Suara.Com
Jum'at, 12 Agustus 2016 | 19:40 WIB
Suka Ngeluh Bokek? Malu Dong Sama 5 Orang Pekerja Keras Ini
Ilustrasi (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orang selalu punya alasan untuk mengeluh. Salah satunya, masalah duit. Gaji mepet, tapi nggak diatur. Pas tanggal tua, kantong udah tipis. Bahkan terpaksa utang. Keluar deh keluhan bokek. Malah nggak jarang terdengar juga umpatan.

Memangnya kalau ngeluh langsung selesai masalahnya? Sebenarnya, bokek pada tanggal tua itu buka hanya soal gaji mepet atau melimpah. Yang gajinya puluhan juta per bulan pun gak luput dari risiko bokek menjelang gajian. Kuncinya ada di pengaturan finansial.

Meski gaji hanya sedikit di atas upah minimum, kalau diatur, pasti lebih kecil kemungkinannya bocor di sana-sini. Buktinya dipegang oleh 5 orang pekerja keras yang akan kita bahas di bawah ini.

Bisa dibilang mereka kurang beruntung karena nggak terlahir dari keluarga berada. Namun, berkat kerja keras dan kecermatan dalam soal keuangan, mimpi mereka bisa terwujud.

1. Pak Raki

Usianya sudah kepala 4. Gak punya pekerjaan tetap. Tapi, dia giat menjadi pilot odong-odong di desanya di Jepara, Jawa Tengah.

Walau hanya dibayar seribu rupiah per kepala, dia tetap bersemangat. Berkat jiwa pekerja kerasnya, sang istri bisa terus masak tiap hari. Sementara anak-anaknya sanggup bersekolah, gak telantar di jalanan.

2. Pak Sidik

Sebelas dua belas dengan Pak Raki, Pak Sidik sudah tidak muda lagi. Yang lebih memprihatinkan, kedua kakinya cacat sedari lahir. Meski begitu, Pak Sidik adalah pekerja keras.

Dia mencari nafkah dengan memproduksi dan memasarkan kerupuk singkong. Yang lebih keren, rekannya sesama tunadaksa ia ikut sertakan dalam usahanya, yang telah masuk pasar ekspor!

3. Bu Irma Suryati

Bu Irma mirip dengan Pak Sidik, memiliki keterbatasan karena cacat tubuh. Namun, seperti Pak Sidik pula, Bu Irma ogah menyerah melawan nasib.

Keterbatasan itu gak menghalanginya memupuk tabungan. Bersama suaminya, yang juga difabel, Bu Irma menjalankan usaha dagang keset dan karpet. Bahkan bisnisnya diminati pasar di Australia dan Turki, lho.

4. Desi Priharyana

Orang pekerja keras yang satu ini masih muda. Namun, semangatnya mengumpulkan pundi-pundi rupiah sudah luar biasa. Saat teman sekolahnya masih bau iler, dia sudah bangun dan siap berangkat.

Di sepedanya, tertata kerupuk singkong untuk dijualnya sepanjang perjalanan ke sekolah. Di sekolah, kawan dan gurunya pun menjadi pelanggan. Hasilnya, dia bisa turut membiayai adik-adiknya sekolah!

5. Mbah Soleh

Mbah Soleh adalah orang pekerja keras paling sepuh di daftar ini. Meski sudah renta, dia tetap menarik ojek untuk menyambung hidupnya. Perjalanan dari Depok ke Jakarta pun ia lakoni tiap hari demi lembaran rupiah.

Hebatnya lagi, dia gak pernah matok tarif. Terserah penumpang mau bayar berapa. Meski begitu, gak jarang penumpang memberikan ongkos lebih karena kagum melihat semangat kerja Mbah Soleh.

Lima orang di atas hanyalah contoh. Mungkin ada ratusan, atau ribuan, orang pekerja keras lain seperti mereka. Kisah mereka bisa menjadi inspirasi, juga pecut buat kita.

Daripada ngeluh bokek terus, mending cari akal biar finansial terjaga. Jika belum ada rencana keuangan, bikin.

Kalau gaji dirasa kurang, coba cari sampingan. Malu dong sama kelima orang pekerja keras di atas kalau hanya bisa NATO alias no action talk only.

Baca juga artikel DuitPintar lainnya:

Selebriti Saja Bisa dengan Gaya Hidup Hemat Masa Kamu Nggak

Begini Nih Cara Menghemat Kartu Kredit untuk Belanja Tanpa Harus Jadi Pelit

Cara Hidup Minimalis Bukan Soal Gak Mampu Tapi Buat Hidup yang Lebih Baik

Published by

REKOMENDASI

TERKINI