Leppami Diminta Gerakkan Industri Pariwisata di Indonesia

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 12 Agustus 2016 | 10:38 WIB
Leppami Diminta Gerakkan Industri Pariwisata di Indonesia
Forum Jambore Nasional dan Musyawarah Nasional (Munas) I Leppami HMI di Coban Talun, Batu, Jawa Timur. [Dok Leppami]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Anggota Komisi X DPR RI, Ridwan Hisyam berpandangan Lembaga Pariwisata dan Pecinta Alam Mahasiswa Islam (Leppami) HMI merupakan organisasi mahasiswa strategis yang sangat tepat untuk ikut mendorong dan menggerakkan pariwisata di Indonesia. Pasalnya, Leppami merupakan organisasi sayap HMI yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Dalam konteks memaknai 4 pilar kebangsaan (UUD NKRI 194, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika) Leppami sangat tepat karena sebagai sayap HMI yang sangat kental dengan keislaman dan keindonesian," kata Hisyam pada forum Jambore Nasional dan Musyawarah Nasional (Munas) I Leppami HMI di Coban Talun, Batu beberapa waktu lalu.

Hisyam yang juga politisi Golkar itu mengatakan, Indonesia memiliki warisan nilai sejarah dan budaya bangsa serta kekayaan alam yang amat kaya dan harus diwariskan kepada generasi mendatang. Kekayaan alam merupakan amanah dan pinjaman dari setiap generasi bangsa Indonesia.

"Sektor pariwisata perlu disandingkan dengan kebudayaan, karena kebudayaan dapat menjadi spirit sekaligus sumber daya (resource) utama pembangunan pariwisata," ujarnya.

Negara dalam hal ini Pemerintah, menurut Hisyam, perlu memahami dengan benar kebudayaan Indonesia dan menginternalisasikannya kepada masyarakat.

"Dengan cara memberikan pemahaman kebudayaan serta mewariskan nilai sejarah dan budaya bangsa kepada generasi mendatang," kata Hisyam yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Timur V itu.

Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar-Bisnis dan Pemerintahan Kementerian Parawisata, Tasbir menilai kegiatan Leppami ini sesuai dengan prinsip pariwisata yang berkelanjutan khususnya yang berkaitan dengan green tourism. Namun yang lebih penting adalah rencana aksi melalui program-program kegiatan yang dilaksanakan oleh Leppami.

Menurut Tasbir, tepat sekali kegiatan ini dimulai dari Kota Batu sebagai salah satu kawasan wisata yang perlu terus dikembangkan dengan prinsip wisata berkelanjutan.

"Pariwisata saat ini menjadi andalan pembangunan nasional. Oleh karena itu, generasi muda selayaknya mengambil peran ini untuk ikut membangun pariwisata Indonesia dalam rangka mencapai kunjungan target nasional," katanya.

Untuk mengambil peran  itu, sambung Tasbir, generasi muda dapat mengisi kebutuhan SDM di bidang pariwisata maupun memperbanyak tumbuhnya enterpreuner muda di Indonesia yang sangat diperlukan saat ini.

"Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada penyelenggara Jamnas dan Munas I Leppami 2016 karena merupakan bagian tak terpisahkan dari kebijakan nasional untuk pengembangan pariwisata," ucapnya.

Dinas Pariwisata Pemkot Batu mengajak Leppami bersinergi meningkatkan potensi pariwisata. Kota Batu telah berhasil menjadi kota wisata Batu berkat perhatian Pemkot serta dukungan Wali Kota Eddy Rumpoko. Kota Batu telah dikenal tidak hanya di wilayah Jawa Timur saja tetapi nasional bahkan manca negara.

"Terbukti dengan penduduk yang tidak lebih 2 juta, kota wisata Batu telah mampu menjadi destinasi wisata dengan total pengunjung tiap tahunnya lebih dari 5 juta wisatawan," kata Arif dari Dinas Pariwisata Pemkot Batu.

Sebagai kota yang mempunyai keistimewaan untuk berdiri sendiri dan berkembang, menurut Arif, Kota Batu harus mampu merubah pola fikir masyarakat. Dimana dahulunya masyarakat hanya hidup dengan penjualan hasil pertanian apel yang kemudian lambat laun harga apel turun, maka diperlukan inovasi baru, yakni wisata petik apel.

"Dari sinilah Kota Batu mempunyai brand yang cukup kaya, baik dari segi wisata alam, buatan dan pembangunan. Semuanya dimiliki Batu. Dari tiga kecamatan; Batu dengan Wisata buatanya, Junrejo dengan Pengembangan kerajinan masyarakatnya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI