Tiga Indeks Utama Wall Street Cetak Rekor Tertinggi

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 12 Agustus 2016 | 07:35 WIB
Tiga Indeks Utama Wall Street Cetak Rekor Tertinggi
Bursa Saham Wall Street di New York, AS. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga indeks utama Wall Street ditutup di rekor tertinggi pada Kamis (11/8/2016) atau Jumat pagi waktu Indonesia untuk pertama kalinya sejak 1999, karena lonjakan harga minyak dan laba yang kuat dari toserba Macy's dan Kohl's.

Ini adalah pertama kalinya sejak 31 Desember 1999 bahwa indeks S&P 500, Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq ditutup pada rekor tertinggi pada hari yang sama, menurut Bespoke Investment Group.

Minyak mentah melonjak hingga 5persen karena komentar dari menteri perminyakan Saudi tentang kemungkinan tindakan untuk menstabilkan harga, dan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan bahwa pasar minyak mentah akan kembali 'normal' dalam beberapa bulan ke depan.

Indeks energi S&P menguat 1,3 persen, membuatnya menjadi pencetak keuntungan teratas (top gainers) di antara 10 sektor utama, dipimpin oleh kenaikan 1,26 persen pada saham Chevron.

Saham Macy's melonjak 17,09 persen, menandai hari terbaik untuk operator toko serba ada (department store) itu dalam hampir delapan tahun, setelah melaporkan penurunan lebih kecil dari perkiraan dalam penjualan triwulanan dan mengatakan akan menutup 100 toko.

Saham Kohl's juga naik tajam 16,17 persen setelah laba kuartalannya lebih baik dari yang diperkirakan. J.C. Penney, yang melaporkan laba pada Jumat, juga melonjak 8,63 persen.

Sebuah reli pasar saham sejak akhir Juni telah mendorong indeks S&P 500 naik 7,00 persen pada 2016, dibantu oleh laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dan suku bunga rendah, namun beberapa investor mengkhawatirkan tentang valuasi tinggi.

Mengalahkan rekor tinggi sebelumnya dari Jumat lalu, S&P 500 dibanderol pada sekitar 17 kali laba yang diharapkan, dibandingkan dengan rata-rata 10 tahun sebanyak 14 kali perkiraan laba, menurut data Thomson Reuters.

"Saya sedikit terkejut melihat kami mencapai rekor tertinggi lagi," kata Randy Frederick, direktur perdagangan dan derivatif untuk Charles Schwab di Austin. "Kami berada di puncak dan kita akan bergerak menyamping untuk sementara waktu."

Data ekonomi kuat AS juga membantu pada Kamis, dengan laporan yang menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran jatuh menjadi 266.000 dari 269.000 minggu sebelumnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,64 persen menjadi berakhir di 18.613,52, indeks S&P 500 bertambah 0,47 persen menjadi ditutup pada 2.185,79, dan indeks komposit Nasdaq menambahkan 0,46 persen menjadi 5.228,40.

Sementara Dow dan S&P 500 telah mencapai rekor tertinggi secara tandem dalam beberapa tahun terakhir, Nasdaq naik ke tertingi 15 tahun tanpa mencapai tertinggi baru sebelum 2015. Nasdaq melampaui rekor penutupan tertinggi 2015-nya pada Jumat lalu.

Dalam perdagangan lambat, sekitar 5,98 miliar saham berpindah tangan di bursa saham AS, dibandingkan dengan 6,43 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.

Alibaba naik 5,08 persen setelah perusahaan e-commerce Tiongkok itu membukukan lonjakan 59 persen dalam pendapatan kuartalannya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI