Begini Cara Pergi Haji dengan Uang Rp5.000 Perhari

Suwarjono Suara.Com
Kamis, 11 Agustus 2016 | 20:23 WIB
Begini Cara Pergi Haji dengan Uang Rp5.000 Perhari
Keberangkatan Calon Haji Kloter Pertama
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menunaikan Ibadah haji sebagai pelengkap rukun Islam yang kelima, merupakan suatu idaman bagi umat muslim. Namun pergi berhaji ini membutuhkan biaya yang terbilang tidak sedikit. Saat ini, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sekitar Rp35 juta dan tiap peserta harus melakukan setoran awal sebesar Rp25 juta untuk mendapatkan Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) dan nomor porsi (nomor antrean). 

Dengan besarnya biaya ibadah haji tersebut, bukan berarti masyarakat yang memiliki penghasilan pas-pasan bahkan di bawah standar tidak bisa pergi naik haji. Hal ini telah dibuktikan oleh seorang kakek bernama Karto asal Jombang, Jawa Timur yang berprofesi sebagai tukang becak. Rencanaya pada tanggal 24 Agustus tahun ini, kakek dengan dua cucu ini akan berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji dari hasil menabungnya selama puluhan tahun. 

Meski dengan penghasilan yang hanya sekitar Rp20.000-Rp50.000 per hari dan tak jarang pula pulang dengan tangan hampa, niat dan tekad lelaki yang kerap disapa Mbah Karto ini tak pernah surut demi melihat megahnya ka’bah. Setiap hari, ia menyisihkan uang Rp5.000-20.000 per hari di bawah bantal atau kasur kemudian setelah uangnya terkumpul cukup banyak, ia menyetorkannya ke bank. Hal ini dilakukan selama kurang lebih 20 tahun hingga ia berhasil pergi naik haji pada tahun ini. 

"Nabungnya sejak 20 tahun lalu. Setiap hari saya sisihkan kadang Rp5.000, kadang Rp10.000, bahkan pernah hanya Rp1.000. Tergantung dengan hasil yang didapat setiap harinya," ungkapnya. 

Melihat kegigihan dan kerja keras Mbah Karto dalam mengumpulkan dana naik haji yang dimulai dari uang Rp5.000 secara rutin setiap hari, tentunya ini bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Apabila kita rutin menyisihkan uang sebesar Rp5.000 setiap hari, maka dalam sebulan uang yang terkumpul mencapai Rp150.000. Dalam kurun waktu 20 tahun, uang yang terkumpul baru cukup untuk naik haji, yakni sekitar Rp36 juta. Angka tersebut didapat bila kita menyimpan uang di bawah bantal atau di rekening bank.

Namun, kita bisa mengumpulkan uang sebanyak itu dalam waktu yang relatif lebih singkat bila mengetahui instrumen yang tepat selain tabungan bank. Bahkan hasilnya mungkin bisa lebih besar daripada menabung di bank.

Salah satu contoh instrumen investasi yang bisa digunakan adalah reksa dana saham, yang berpotensi menghasilkan return besar dalam jangka panjang. Apabila kita menempatkan uang pada reksa dana saham, maka uang untuk beribadah bisa lebih cepat terkumpul. Bahkan, bila kita tetap menyimpannya dalam 20 tahun, uang itu bisa tumbuh lebih dari empat kali lipat.

Untuk mengetahui pertumbuhan uang yang disimpan pada reksa dana saham, mari kita simulasikan dengan mengggunakan Simulator Reksa Dana yang tersedia pada tools Marketplace Investasi Bareksa.

Selengkapnya klik tautan ini.  (Bareksa)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI