Nggak dimungkiri, merek bikin suatu produk biasa jadi berlipat harganya. Misalnya kaus berbahan katun. Harga kaus itu bisa naik drastis ketika ada sablonan nama merek terkenal. Padahal orang pakai kaus itu yang utama adalah bahannya. Kalau mereknya terkenal tapi bahannya kurang cocok, ya mestinya gak dibeli. Makanya, mending kita mengutamakan fungsi ketimbang gengsi.
5. Anti-gengsi 2
Terkait dengan poin 4, nggak perlu ragu beli barang diskonan. Buang jauh-jauh rasa gengsi beli barang diskon. Yang penting, keuangan terjaga. Malah kita mesti memburu diskon di mana pun dan kapan pun. Tongkrongi situs-situs online yang ngasih info diskon tiap hari.
6. Minum air sendiri
Kurangi kebiasaan beli air dalam kemasan. Mending masak air sendiri di rumah, biar lebih hemat. Gunakan botol minum yang aman untuk diisi air itu dan dibawa-bawa. Pas di kantor, isi dengan air galon yang tersedia. Hitung deh penghematannya dari cara ini, pasti lumayan banget.
7. Jalan aja
Sekali-kali, bandingkan ongkos perjalanan ke kantor antara jalan+naik angkutan umum dan bawa kendaraan sendiri. Kalau lebih hemat jalan, ngapain pusing-pusing kejebak macet bawa mobil/motor sendiri?
Begitu juga pas mau ke lokasi yang dekat dengan rumah. Ke minimarket, misalnya. Daripada keluar duit bensin plus parkir, mending jalan aja. Sekalian olahraga.
8. Pakai handuk
Tisu memang praktis. Habis pakai, buang. Tapi, kebiasaan pakai tisu bisa menggerogoti keuangan keluarga tanpa disadari. Mending pakai handuk atau sapu tangan sebagai pengganti tisu, terutama pas di rumah. Bisa dicuci, pakai lagi. Gak keluar duit buat beli lap terus-terusan. Itulah 8 cara menghemat keuangan keluarga yang patut kamu coba. Khusus buat yang hobi ngerokok, ada satu cara tambahan: berhenti merokok.