Mencakup total luas area lebih dari 20.000 meter persegi, dua fasilitas manufaktur baru OMI tersebut akan meningkatkan kapasitas produksinya secara signifikan dan menempatkan Indonesia sebagai pemain utama dalam jaringan manufaktur global Omron.
“Nilai investasinya mencapai Rp 150 miliar atau USD 11,2 juta. Ini membuktikan komitmen Omron Corporation untuk meningkatkan investasi di Indonesia melalui pembangunan dua fasilitas manufaktur baru dan faktanya lagi bahwa PT Omron Manufacturing of Indonesia terus berkembang selama dua puluh tahun terakhir,” kata Presiden Komisaris OMI Richard Nyotokusumo dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, Presiden Direktur OMI Irawan Santoso menambahkan, meningkatnya produktivitas manufaktur Omron akan memperkokoh kepemimpinan perusahaan dalam memproduksi komponen sensing dan control canggih. “Fasilitas manufaktur baru OMI dilengkapi dengan lini produksi semi-otomatis dan otomatis yang memungkinkan perusahaan dapat melayani berbagai kebutuhan pelanggan secara lebih baik,” tuturnya.
OMI juga berencana meningkatkan jumlah sumber daya manusia menjadi 3.500 karyawan hingga tahun 2020, yang meliputi insinyur, operator, spesialis mutu, dan berbagai profesional terampil lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin Achmad Rodjih Almanshoer mengimbau kepada OMI agar terus meningkatkan kandungan lokal dengan melibatkan lebih banyak lagi industri dalam negeri. Selain itu diharapkan dapat dibangun pusat riset dan pengembangan di Indonesia serta memberikan pelatihan-pelatihan kepada para tenaga kerjanya agar terampil sehingga perusahaan mampu berdaya saing di pasar domestik dan internasional.
“Untuk menjaga keberlangsungan perusahaan, kami meminta pula kepada pimpinan perusahaan, manajemen dan karyawan dapat bekerjasama dengan baik untuk membangun hubungan yang harmonis sehingga tercipta suasana kerja yang baik guna mendorong peningkatan produktivitas,” paparnya.