Pemerintah Bangun Akademi Komunitas Industri Tekstil di Solo

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 11 Agustus 2016 | 10:22 WIB
Pemerintah Bangun Akademi Komunitas Industri Tekstil di Solo
Komunitas industri tekstil dan produk tekstil. [Dok Kementerian Perindustrian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pendidikan sistem ganda (dual system) berorientasi pada penguasaan kemampuan kerja dengan mengintegrasikan pendidikan di sekolah atau kampus dengan di industri sehingga terwujud sinergi pembelajaran di kedua lingkupnya.

“Saya memberikan apresiasi terhadap sistem pembelajaran yang diterapkan di Akademi Komunitas Industri TPT Solo ini karena dilaksanakan dengan mengadopsi konsep dual system, yang dapat menjadi contoh bagi pengembangan pendidikan vokasi Indonesia ke depannya,” papar Airlangga.

Akademi Komunitas Industri TPT Solo berkomitmen memenuhi kebutuhan tenaga kerja sektor industri TPT yang terus meningkat. Tidak saja dari level operator, tetapi pada tingkatan yang lebih ahli yaitu kepala regu dan supervisor.

“Sebagaimana kita ketahui, industri TPT merupakan sektor padat karya yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang atau sebesar 10,36 persen tenaga kerja di sektor industri,” ungkapnya.

Sementara itu, Mujiyono mengatakan, pembangunan Akademi Komunitas Industri TPT Solo dapat menjadi pijakan untuk pengembangan pendidikan vokasi industri ke depannya. “Tidak saja untuk peningkatan kapasitas mahasiswa, tetapi juga peningkatan kualitas penyelenggaraan melalui fasilitas pendidikan yang lebih lengkap,” ujarnya.

Kurikulum di Akademi Komunitas ini mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia(SKKNI)yang disusun bersama dengan pelaku industri TPT dengan komposisi teori 30 persen dan praktik 70 persen. Penjadwalan perkuliahannya, dalam satu semester, dua bulan pembelajaran teori dan praktik di kampus serta tiga bulan magang kerja di perusahaan. Perkuliahan juga melibatkan praktisi industri sebagai instruktur.

Mujiyono pun menyarankan, fasilitas pendidikan yang akan disediakan dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri TPT baik yang ada di Solo dan sekitarnya atau kota lainnya untuk kegiatan penelitian dan pengembangan produk industri TPT nasional.

Gedung akademi ini rencananya terdiri dari empat lantai. Pertama, diisi dengan lobby serta ruang workshop pemintalan (spinning) dan penenunan (weaving). Lantai kedua terdapat ruang workshop garmen, ruang direktur, ruang rapat, ruang tamu, ruang asosiasi, dan musholla. Di lantai tiga akan ada 13 ruang kelas biasa dan satu kelas besar atau studio. Sedangkan, lantai empat, dilengkapi aula dan laboratorium uji.

“Kami terus menjalin sinergi dengan Kementerian Ristek dan Dikti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemda Kota Solo, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, serta pelaku usaha industri TPT untuk bersama-sama mengembangkan dan memberdayakan Akademi Komunitas Industri TPT Solo,” paparnya.

Sedangkan, Wali Kota SoloFX Hadi Rudyatmo mengatakan, akademi komunitas ini akan menjadi kebanggaan masyarakat Solo. “Semoga tahun depan, pembangunan gedung ini sudah selesai sehingga bisa cepat merekrut mahasiswa,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI