Mengakhiri paruh pertama tahun 2016, PT Bank Sahabat Sampoerna (“Bank Sampoerna”) terus melakukan penguatan dari permodalan. Ini terbukti pada pada Bulan Februari dan April 2016 Pemegang Saham melakukan setoran modal masing-masing sebesar Rp100 miliar dan Rp110 miliar.
“Hal ini mencerminkan komitmen pemegang saham untuk mendukung pertumbuhan Bank Sampoerna, sehingga total Ekuitas Bank Sampoerna menjadi sebesar Rp1,08 triliun dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) dapat dijaga pada level 19,30 persen jauh diatas ketentuan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata Henky Suryaputra, Kepala Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sahabat Sampoerna dalam keterangan resmi, Rabu (10/8/2016).
”Dengan adanya setoran modal dari Pemegang Saham pada bulan Februari dan April 2016, Modal Inti Bank Sampoerna sudah memenuhi ketentuan yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk masuk kedalam BUKU II. Namun dalam hal ini kami masih menunggu konfirmasi dari OJK”, ujar Henky.
Rasio keuangan lainnya masih berada pada level yang baik, seperti ROA 0,85 persen, ROE 4,27 persen dan BOPO 93,56 persen. “Secara total aset, Bank Sampoerna juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik sebesar 42,2 persen menjadi Rp6,97 triliun dibandingkan periode sebelumnya yang hanya sebesar Rp4,90 triliun,” tutup Henky.
Bank Sahabat Sampoerna adalah bank yang dimiliki oleh 2 grup besar Pemegang Saham, yakni Grup Sampoerna Strategic melalui PT Sampoerna Investama (85 persen) dan Grup Alfa melalui PT Cakrawala Mulia Prima (14 persen) serta Bapak Ekadharmajanto Kasih (1 persen). Komitmen para pemegang saham yang tidak hanya dalam bentuk pembiayaan dan permodalan, tetapi juga brand value, knowledge dan skill. Diharapkan Bank Sahabat Sampoerna akan menjadi bank yang tumbuh secara berkesinambungan dan berkontribusi secara signifikan di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).