Pengusaha Properti Ingin Dilibatkan Bangun KEK Mandalika Resort

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 10 Agustus 2016 | 17:56 WIB
Pengusaha Properti Ingin Dilibatkan Bangun KEK Mandalika Resort
Ilustrasi resort. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Real Estate Indonesia Nusa Tenggara Barat menginginkan pemerintah dan badan usaha milik negara melibatkan para pengusaha yang bergerak di sektor properti untuk membangun Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Resort di Kabupaten Lombok Tengah.

Ketua Dewan Pertimbangan Real Estate Indonesia (REI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Izzat Husein, di Mataram, Rabu (10/8/2016), mengatakan pihaknya tidak pernah diundang oleh pihak manapun terutama PT Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) membahas tentang pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Resort.

"REI NTB tidak pernah diundang, ya berarti seperti tidak diberikan ruang untuk berkontribusi," katanya.

Menurut dia, para pengusaha properti di NTB, bisa mengambil peran dari sisi penyediaan kawasan permukiman bagi para karyawan hotel yang diperkirakan mencapai ribuan orang dalam beberapa tahun ke depan.

PT ITDC menyiapkan 1.500 tenaga kerja untuk empat hotel bintang lima yang dalam proses pembangunan di KEK Mandalika.

Hotel yang sedang dalam proses pembangunan saat ini adalah Pullman hotel dari dana investasi ITDC, Intercontinental Hotel, Club Med Hotel, dan Lee`s Hotel.

Luas areal yang akan dibangun oleh ITDC, kata Izzat, mencapai 1.035 hektare, baik untuk infrastruktur maupun bangunan fisik hotel bintang.

"Kalau pengusaha lokal diberi ruang paling tidak itu bisa menjadi tantangan mereka meskipun bersaing dengan pengusaha kelas besar, ya nanti seleksi alam yang mengatur," ucapnya.

Mengenai kualitas pengusaha lokal, menurut Direktur Utama PT Royal Lombok ini, tidak kalah dengan pengusaha dari luar NTB.

Hal itu dibuktikan dengan pembangunan properti, seperti hotel Santika, Lombok Plaza, Lombok Raya dan pusat perdagangan Lombok Epicentrium Mall yang dilakukan oleh pengusaha lokal.

"KEK Mandalika ibaratnya sebagai madu yang sekarang dikerubuti banyak semut, jangan sampai sudah berkembang pesat, tapi orang daerah hanya jadi penonton," kata Izzat. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI