Kapasitas Terpasang Listrik Panas Bumi Ditargetkan 1.653 MW

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 10 Agustus 2016 | 14:28 WIB
Kapasitas Terpasang Listrik Panas Bumi Ditargetkan 1.653 MW
Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Gunung Salak di Bogor, Jawa Barat, yang berkapsitas 180 Megawat. Fasilitas ini memperkuat sistem kelistrikan PLN Jawa-Bali (Antara/Adimaja).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan kapasitas terpasang dari energi panas bumi atau geotermal/geothermal mencapai 1.653 megawatt (MW) hingga akhir 2016.

"Tahun ini pemerintah berupaya meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi menjadi 1.653 MW pada akhir 2016. Selama 2016, terdapat penambahan kapasitas terpasang PLTP sebesar 215 MW," kata Menteri ESDM Arcandra Tahar pada pembukaan Pameran "Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition" di JCC Senayan Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Arcandra mengatakan hingga saat ini total kapasitas panas bumi di Indonesia baru mencapai 1.438,5 MW.

Adapun penambahan kapasitas terpasang selama 2016 sebesar 215 MW berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong (Tomohon, Sulawesi Utara) Unit 5 sebesar 20 MW, PLTP Sarulla (Tapanuli, Sumatra Utara) sebesar 110 MW dan PLTP Karaha (Garut, Jawa Barat) sebesar 30 MW.

Selanjutnya, tambahan kapasitas sebesar 55 MW berasal dari PLTP Ulubelu (Lampung) Unit 3.

Arcandra menambahkan energi panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang sangat potensial dikembangkan di Indonesia dan pemerintah menargetkan kapasitas terpasang panas bumi mencapai 7,2 gigawatt (GW) pada 2025.

"Install capacity sebesar 7,2 gigawatt pada 2025 bukanlah hal muluk bagi Indonesia mengingat kita dianugerahi potensi panas bumi yang sangat besar sekitar 29 GW," ujar Arcandra.

Hingga saat ini produksi listrik dari tenaga pembangkit panas bumi baru mencapai 1.494 MW atau sebesar 5 persen dari total potensi.

Indonesia juga memiliki potensi panas bumi yang terletak di kawasan hutan sebesar 40 persen. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI