Zaman sekarang, sudah banyak anak muda yang terjun ke dunia bisnis dan mendirikan bisnis rintisan (startup). Hampir seluruh bisnis startup muncul dengan kategori termasuk kelompok usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Namun peran sebagai guru para pengusaha muda startup ini belum banyak dilakoni orang. Sosok Jaya Setiabudi, mengisi peran yang masih jarang diisi oleh para entrepreneurhip kawakan tersebut. Ia mendirikan portal YukBisnis.com di Bandung, Jawa Barat, pada 27 April 2012.
YukBisnis.Com adalah penyedia jasa toko online gratis 100 persen buatan Indonesia yang memungkinkan anda memiliki toko online sendiri hanya dalam waktu 5 menit! Sejak didirikan tahun 2012, kini YukBisnis.Com telah berkembang hingga memiliki lini bisnis lainnya yang bernama YubiStore yang menjual beragam produk secara online.
Pada tahun 2013, YukBisnis.Com meluncurkan http.//hot.yukbisnis.com berisi artikel , tips dan juga informasi tentang bisnis dan kewirausahaan dan juga http.//store.yukbisnis.com sebagai online store yang dikhususkan menjual produk asli Indonesia. Kemudian pada 2014, Yubi Juragan resmi diluncurkan sebagai sarana bisnis produk-produk TERLARIS di YubiStore secara offline YukBisnis.Com meluncurkan fitur untuk mengakomodasi Komunitas Yubi di seluruh Indonesia Melalui http.//komunitas.yukbisnis.com.
Terakhir pada tahun 2015, YukBisnis.Com meluncurkan fitur terbarunya, yaitu Yubi Mobile. Sebuah aplikasi yang akan memberi kemudahan kepada calon entrepreneur untuk memperindah toko online miliknya di YukBisnis.Com melalui perangkat ponsel atau smartphone dimanapun dan kapanpun.
Dengan demikian, si calon pengusaha pemula akan lebih mudah mengetahui semua berapa kunjungan ke toko online miliknya, mengeditnya dan merespon para konsumennya lebih cepat dan praktis!
“Selama lima tahun ini, saya sudah menghabiskan modal sebesar Rp5 miliar sejak awal berdiri. Itu belum termasuk gaji saya ataupun karyawan,” kata Jaya dalam wawancara di Jakarta, Kamis (21/7/2016).
Jaya menegaskan dirinya tak mau sembarangan menjual saham YukBisnis.com kepada calon investor dari luar. Kecuali investor tersebut bersedia mengikuti segala persyaratan yang ditetapkan. “Kami tidak mau ada investor besar merusak ekosistem UKM kita,” jelas Jaya.
Dulunya, pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 27 April 1973 tersebut dikenal sebagai anak yang bandel. Ia ketika masih sekolah dasar pernah hampir dikeluarkan. Lalu di SMP nya, ia pernah disumpahi oleh salah satu guru bahwa dia tidak akan pernah menjadi orang sukses. Namun ternyata sumpah- sumpah itu tidak berlaku bagi hidupnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, Jaya justru semakin bandel saat telah duduk di bangku Sekolah Teknik Menengah (STM). Namun perjalanan hidupnya berubah ketika dirinya tumbuh dewasa. Dia mulai memiliki tujuan hidup; menjadi pengusaha sukses. Baginya menjadi pengusaha telah menjadi keharusan baginya. Sang ayah, Untung Setiabudi, setuju akan pilihan anaknya kala itu. Pengalaman ayahnya pernah menjadi pegawai bank membuatnya tahu betul.
Sang ayah lantas memberikan nesehat, "lebih baik kecil- kecil jadi bos, daripada gede- gede jadi kuli."
Setelah berhasil lulus dari salah satu universitas swasta di Surabaya, Jaya kemudian mencari sumber ilmu tentu saja agar bisa menjadi seorang pengusaha sukses. Dipilihlah salah satu anak perusahaan milik Astra Group yang dijadikannya wadah mempelajari sirkulasi perdagangan. Ia kemudian tidak bekerja sebagai engineer sesuai dengan studi pernah ditempuhnya. Jaya justru bekerja sebagai technical buyer.
Setelah bekerja dan menyerap ilmu selama di Group Astra selama setahun, Jaya kemudian mengundurkan diri. Dia pun bersemangat untuk membuka usaha sendiri setelah kurang lebih 1 tahun 4 bulan bekerja. Bisnis pertamanya dibuka pada Agustus 1998. Jaya cuma bermodal uang 4,5 juta di tangan, lalu bersama dua rekan mencoba berbisnis di bidang Industrial Supply. "Alhamdulillah 3 bulan bangkrut," katanya, sambal tertawa.
Kegagalan ini tak membuat suami dari Liana ini berputuskan asa. Bermodal minim, Jaya mulai merangkul orang lain bekerja sama. Dia mencoba bisnis serupa bermodal kepercayaan oleh mitra barunya. Tetapi Jaya mulai melihat bisnisnya merangkak naik, mulai menunjukan hasil.
Di usia bisnis ke sepuluh tahun, Momentum Group yang ia dirikan telah membawahi berbagai perusahaan aneka bidang. Jaya memilih fokus pada bidang- bidang seperti makanan, teknologi, industri, supplier, minuman, dan ratail. Lainnya, Jaya juga memiliki usaha seperti agen oli (di Jakarta) dan perusahaan training entrepreneurship.
Namun kiri semua perusahaannya telah dikelola oleh para direksinya. Sebagian besar perusahaannya berlokasi di Batam, karena disanalah tempat yang potensial untuk arus perdagangan baik skala nasional maupun internasional. Setelah Batam, dipilihlah Jakarta sebagai tempat kedua bisnisnya. Meski telah mencapai nilai angka miliaran rupiah, namun jumlah karyawan tidak banya, cuma ada sekitar 20 orang.
Sebagai pengusaha muda sendiri, Jaya memiliki visinya sendiri yang ingin digapainya. Jaya ingin menciptakan sejuta pengusaha sukses. Itulah yang menjadi motivasi utamanya mendirikan YukBisnis.com. “Saya ingin menanamkan kesadaran pada para pengusaha UKM supaya membangun image brand atau merek sendiri. Jangan cuma mengandalkan membuka penjualan lewat situs belanja online (e-commerce). Karena disitu, para penguasaha UKM cuma jadi tolls. Anda bukan tujuan akhir mereka (pengusaha e-commerce),” tutup Jaya.