"Dieng Culture Festival" Hasilkan Rp 45 Miliar

Ririn Indriani Suara.Com
Selasa, 09 Agustus 2016 | 11:58 WIB
"Dieng Culture Festival" Hasilkan Rp 45 Miliar
Dieng Culture festival 2016. (Screenshot)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dieng Culture Festival (DCF) 2016 memberi dampak positif bagi perekonomian Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng). Pagelaran yang berlangsung pada 5-7 Agustus 2016 ini mampu mendatangkan pemasukan sebesar Rp 45 miliar, yang langsung dirasakan masyarakat Dieng dan sekitarnya.

Sekitar 100.000-an wisatawan rela antre menyaksikan event yang sudah memasuki kali ketujuh itu.

“Saya belum pernah melihat antusiasme sebesar ini. Sejak H-1 saja, wisatawan mancanegara yang membeli paket khusus DCF sudah mencapai 100 dari total 3.500 paket khusus. Sampai hari terakhir, paket yang disediakan habis terjual,” terang Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Hari Untoro Drajat, Jateng, Minggu (7/8/2016).

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa pengunjung Dieng Culture Festival, mayoritas datang dari Singapura, Malaysia, Jepang, Australia, dan beberapa negara Eropa. Selain tiket, penginapan di sekitar Dieng juga habis dipesan wisatawan.

“Ada 90-100 ribuan wisatawan yang datang ke DCF. Kalau satu orang mengeluarkan Rp 500.000 saja, perputaran uangnya bisa puluhan miliar rupiah. Sekitar Rp 45 miliar," tambahnya.

Menurut Hari, Rp 500.000 merupakan angka yang sangat konservatif dalam bisnis pariwisata, karena saat ini perhitungan wisatawan mancanegara (wisnus) mencapai Rp 850.000. Makanan, minuman, dan suvenir yang tersedia di sekitar 235 tempat berjualan pun selalu habis.

“Dieng kan dingin, orang mudah lapar, dan makan apa aja asal hangat, enak sekali,” tutur Hari.

Hal itu diamini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Dwi Suryanto. Menurutnya, estimasi perputaran uang bisa lebih dari Rp 45 miliar.

“Tahun lalu, saat pengunjungnya 60.000 orang, perputaran uangnya hampir menembus Rp 45 miliar. Sekarang sepertinya lebih dahsyat lagi. Saya kira bisa lebih Rp 45 miliar, bahkan dua kalinya,” ungkapnya.

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya, menyebut bahwa setiap event berskala internasional selalu memiliki dua dampak yang positif bagi dunia pariwisata nasional. Direct impact, atau pengaruh langsung, saat wisman dan wisatawan Nusantara (wisnus) langsung membelanjakan uangnya di lokasi.

“Ada juga indirect impact, yang biasanya berupa potential repeaters dan media value, yang mana akan ada banyak media di seluruh dunia yang meliput dan melaporkan sebuah acara dan ini menjadikan promosi yang kuat. Media value bisa dihitung angkanya, dan biasanya nilainya lebih besar,” kata Arief.

Event seperti festival, sport event, meetings, incentives, conferences, exhibitions merupakan bagian dari man made, atraksi yang sengaja dibuat agar orang datang dan berwisata.

“Kontribusi man made adalah 5 persen, sisanya nature atau alam 35 persen, dan culture atau budaya 60 persen. Meskipun 5 persen, tapi sangat penting, karena ada actions yang kelihatan dan nyata,” kata Menpar yang asli Banyuwangi itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI