Perdagangan Negara RCEP Tahun Lalu Capai 11,9 Triliun Dolar AS

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 07 Agustus 2016 | 14:11 WIB
Perdagangan Negara RCEP Tahun Lalu Capai 11,9 Triliun Dolar AS
Gedung Kementerian Perdagangan, di Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Enam belas Menteri Ekonomi (10 negara ASEAN dan 6 negara mitra) yang tergabung dalam Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) menegaskan kembali komitmen mereka untuk mencapai perjanjian kerja sama ekonomi yang modern, komprehensif, berkualitas tinggi, dan saling menguntungkan. Hal tersebut disepakati Para Menteri anggota RCEP saat bertemu di Vientiane, Laos, Jum’at (5/6/2016) lalu. 

Menteri Perdagangan yang diwakili oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo, menjelaskan bahwa pertemuan para Menteri RCEP kali ini membahas isu-isu strategik perundingan di bidang barang, jasa, dan investasi secara pararel dan seimbang. Para Menteri berharap pada perundingan mendatang dapat disepakati perjanjian RCEP yang bernilai tinggi secara tepat waktu, berdasarkan Guiding Principles and Objectives for Negotiating the RCEP.

“Seluruh negara anggota RCEP diharapkan dapat melanjutkan proses negosiasi dengan memberikan fleksibilitas dan bernegosiasi secara positif dan konstruktif. Hal ini penting dilakukan sebagaimana mandat yang diberikan oleh Kepala Negara RCEP pada November 2015 untuk dapat menyelesaikan negosiasi RCEP pada akhir tahun 2016,” tambah Iman dalam keterangan resmi, Minggu (7/8/2016).

Para Menteri kembali meminta tim perunding melanjutkan perundingan secara intensif melalui proses request dan offer di seluruh bidang yang telah disepakati khususnya di bidang perdagangan barang, jasa dan investasi. Para Menteri juga menggarisbawahi pentingnya keterlibatan sektor swasta dalam proses perundingan agar dapat memberikan pandangan dan harapan dunia usaha dari implementasi RCEP di kemudian hari.

Perjanjian RCEP akan menjadi suatu perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan setengah penduduk dunia dan sangat penting bagi perekonomian global. Hal tersebut mengingat potensi RCEP untuk menjadi booster dan peluang pertumbuhan ekonomi kawasan di tengah kondisi ekonomi global saat ini.

Para Menteri mencatat bahwa kinerja ekonomi negara anggota RCEP tetap stabil pada tahun 2015, dengan output gabungan RPC sebesar 22,4 triliun dolar Amerika Serikat (AS) atau 30,6 persen dari output dunia. Total perdagangan RCEP juga signifikan sebesar 11,9 triliun dolar AS pada tahun 2015, sedangkan total arus masuk ivestasi asing langsung ke RCEP mencapai 329,6 miliar dolar AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI