Suara.com - Badan Pusat Statistik melaporkan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2016 mencapai 5,18 persen. Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi di semester I sebesar 5,04 persen.
Kepala BPS Suryamin menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2016 kali ini lebih disebabkan karena faktor konsumsi yang mengalami peningkatan. Sehingga pertumbuhan ekonomi ikut terdongkrak.
"Bulan ini kan ada bulan Ramadan dan Lebaran. Dimana konsumsi masyarakat mengalami peningkatan. Jadi ini mendorong konsumsi di masyarakat," kata Suryamin saat menggelar konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2016).
Faktor pendorong lainnya adalah musim tanam yang bergeser akibat el nino. Sehingga panen raya yang harusnya terjadi di Kuartal I namun baru terjadi di kuartal II kali ini.
"Jadi di kuartal II ini ada panen raya yang harusnya terjadi di kuartal I. Jadi ini sangat berpengaruh ke perdagangan karena stok pangan yang berlimpah," katanya.
Sementara secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,04 persen di semester I. Dengan nilai produk domestik bruto sebesar Rp2.352,2 triliun atas dasar harga konstan dan Rp3.086,6 triliun atas dasar harga berlaku.
Sementara pertumbuhan ekonomi di beberapa negara yang menjadi mitra dagang Indonesia masih bervariasi. Seperti ekonomi Amerika Serikat yang melambat dari 1,6 persen menjadi 1,2 persen.
Kemudian ekonomi Tiongkok stagnan di 6,7 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Singapura yang menguat dari 2,1 persen menjadi 2,2 persen. Demikian pula ekonomi Korea Selatan yang naik dari 2,8 persen menjadi 3,1 persen.