Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Jokowi: Jangan Terlalu Senang

Kamis, 04 Agustus 2016 | 17:23 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Jokowi: Jangan Terlalu Senang
Presiden Joko Widodo. (Biro Pers Kepresidenan RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada para menteri, gubernur dan kepala daerah untuk tidak dulu bangga jika perekonomian Indonesia tinggi. Pasalnya, pemerintah juga harus memperhatikan laju inflasi.

"Banyak yang lapor ke saya, pak pertumbuhan ekonomi di tempat saya sampai 6 persen atau 9 persen. Tapi jangan senang dulu, saya juga harus lihat inflasinya berapa," kata Jokowi saat ditemui di Hotel Grand Melia, Jakarta Pusat, Kamis (4/8/2016).

Ia menjelaskan, inflasi menjadi komponen penting dalam mendongkrak perekonomian nasional. Menurutnya, jika inflasi masih tinggi, hal tersebut membuktikan uang yang beredar di masyarakat tidak berdampak pada kehidupan lantaran harga kebutuhan bahan pokok melonjak.

Ia pun mengambil contoh negara yang memiliki tingkat inflasi rendah mulai dari Malaysia di level 2,1 persen, Amerika Serikat 0,12 persen dan Singapura minus 0,54 persen.

"Artinya apa, harga di sana terkendali. Singapura malah minus, artinya harga turun. Banyak diskon pasti, banyak great sale," kata Jokowi.

Sedangkan di Indonesia, lanjut Jokowi, di tahun 2015 inflasi masih di level 3,36 persen. Ia berharap, angka ini masih bisa ditekan hingga seminim mungkin.

"Jadi kan kelihatan perbedaannya. Ini yang harus diperhatikan. Jadi jangan bangga dulu kalau pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi inflasi tidak terkendali," kata Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI