Sementara itu, menurut Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Harjanto, hambatan utama perdagangan Indonesia-Tajikistan adalah masalah transportasi, yaitu Tajikistan tidak memiliki pelabuhan laut karena merupakan negara landlocked (negara yang tidak memiliki laut).
Akhirnya, barang-barang yang diekspor ke Tajikistan harus memasuki Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, yang kemudian diangkut menggunakan truk atau kereta api dengan masa perjalanan mencapai satu bulan. “Adanya embargo ekonomi kepada Iran juga semakin mempersulit akses pasar ke Tajikistan,” ujarnya.
Namun demikian, lanjut Harjanto, dengan telah dibukanya jalur darat yang menghubungkan Tajikistan dan China dapat menjadi alternatif transportasi dari Tajikistan ke berbagai negara termasuk ke Indonesia. “Adanya akses tersebut, Tajikistan juga dapat menjadi hub untuk jalur transportasi yang menghubungkan China dengan Afghanistan,” tuturnya.