Suara.com - Bank Jateng menyalurkan pembiayaan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dari 2012 hingga saat ini.
"Untuk realisasi kredit pemilikan rumah (KPR) MBR dari 2012-2016 sudah tersalur 200 unit," kata Ketua Tim Layanan Mikro Divisi Kredit Bank Jateng Handoko Banoeadji P di Semarang, Selasa (2/8/2016).
Dari total tersebut, realisasi pembiayaan sebesar Rp16 miliar. Sedangkan untuk rumah nonsubsidi pada periode sama sudah tersalur Rp400 miliar atau 2.000 unit rumah.
"Memang porsi untuk KPR MBR masih kecil karena kami tidak hanya fokus pada pembiayaan rumah sederhana tetapi juga tipe lain yang nonsubsidi," katanya.
Terkait dengan rumah untuk MBR, pada tahun ini pihaknya menargetkan pembiayaan untuk 120 unit rumah. Hingga saat ini, realisasi baru mencapai 20 unit rumah.
"Masih ada 100 unit yang harus direalisasikan, harapannya mulai Agustus-Desember dapat direalisasikan," katanya.
Dikatakan, untuk rumah sederhana program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk MBR ini memang belum semua kabupaten di Jawa Tengah yang mengakses.
"Ini saja yang sudah realisasi baru 5 wilayah yaitu Ungaran, Pekalongan, Purwokerto, Kudus, dan Jepara. Padahal kan kita ada 35 kabupaten/kota, harapannya yang lain bisa ikut merealisasikan," katanya.
Sedangkan untuk rumah nonsubsidi target pada tahun ini sebanyak 500 unit. Sejauh ini, realisasi baru mencapai sekitar 50 persen dari target.
Dikatakan, nilai rata-rata untuk rumah nonsubsidi sekitar Rp300 jutaan/unit. (Antara)