Pendapatan PP Properti di Semester I 2016 Tumbuh 35 Persen

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 03 Agustus 2016 | 00:36 WIB
Pendapatan PP Properti di Semester I 2016 Tumbuh 35 Persen
Apartemen Grand Kalama Lagoon. [grand-kamalalagoon.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

 PT PP Properti Tbk mencatatkan pendapatan meningkat 35 persen menjadi Rp973,77 miliar pada semester I 2016 dibandingkan realisasi pada periode sama tahun lalu Rp719,82 miliar.

"Pendapatan perusahaan ditopang oleh penjualan realti yang naik 37 persen menjadi Rp913,66 miliar pada semester I 2016 dibandingkan periode sama tahun lalu," papar Direktur Utama PP Properti Tbk Taufik Hidayat di Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Ia mengemukakan bahwa penjualan realti berkontribusi sebesar 93 persen terhadap total pendapatan yaitu Rp913,66 miliar yang sebagian besar dikontribusikan oleh penjualan di Grand Kamala Lagoon, Grand Sungkono Lagoon, Gunung Putri Square, Amartha View, Riverview dan Grand Dhamahusada Lagoon.

"Di tengah kondisi pasar properti yang melambat sejak tahun lalu akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional, kinerja perseroan masih cukup positif," kataya.

Ia menambahkan bahwa pendapatan properti (recurring income) perseroan tumbuh 18 persen menjadi Rp60,1 miliar sepanjang semester pertama tahun ini dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp51,04 miliar.

"Dengan demikian, PP Properti telah mencatatkan kinerja penjualan separuh dari target tahun ini yang sebesar Rp2,03 triliun. Sementara target 'marketing sales' perseroan dipatok sebesar Rp2,5 triliun pada tahun ini," katanya.

Taufik Hidayat menambahkan bahwa sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba bersih perseroan turut naik menjadi Rp157,21 miliar pada semester I 2016 dibandingkan periode sama tahun lalu Rp141,64. Sementara target laba bersih perseroan tahun ini dipatok sebesar Rp365 miliar.

"Perseroan optimistis kinerja semester I yang positif ini dapat berlanjut pada semester kedua seiring adanya kebijakan amnesti pajak yang dapat mengundang aliran dana dari global masuk ke dalam negeri, serta kebijakan pelonggaran 'loan to value' dari Bank Indonesia," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI