Suara.com - Presiden Joko Widodo menyebut salah satu tantangan terbesar masyarakat dunia dewasa ini adalah pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat. Menurut dia perdagangan global sekarang dalam kondisi terlemah sejak perang dunia kedua.
"Lalu global ekspor turun 14 persen dibanding setahun sebelumnya, dari sekitar 10 triliun dollar AS, dari surat utang pemerintah yang beredar, sekitar dua per tiganya memiliki suku bunga di bawah nol," kata Jokowi dalam membuka gelaran World Islamic Economic Forum di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Selasa (2/8/2016).
Selain itu, ancaman serangan teror dan situasi politik yang tak terprediksi turut memberikan tantangan besar bagi negara-negara di dunia.
"Kita melihat serangan teror, baik besar maupun kecil di berbagai belahan dunia. Situasi politik sejak awal abad ini juga merupakan yang paling tidak dapat diprediksi," ujar dia.
Jokowi berpendapat masyarakat muslim dunia dapat memanfaatkan kekuatan yang telah lama dimiliki. Keunggulan usia demografi masyarakat muslim dunia merupakan kekuatan yang menurutnya dapat dimanfaatkan lebih jauh.
"Masyarakat muslim memiliki demografi terbaik dari setiap kelompok agama di dunia dengan proporsi tertinggi dari kalangan muda. Umur rata rata pemuda muslim dunia 23 tahun dan umur tengah kelompok muslim rata rata 30 tahun," tutur dia.
Kemudian, keuangan syariah, kuliner dan fesyen Islami, serta seni arsitektur Islam merupakan kekuatan lainnya yang semakin berkembang. Namun demikian, Jokowi tak menampik bahwa masyarakat muslim dunia juga harus menghadapi tantangan yang amat besar.
"Kita belum cukup kuat di media, media sosial, dan teknologi. Oleh karenanya, di sana kita belum mampu memenangkan persaingan. Dan jika kita tidak mendidik dan melatih masyarakat kita, dunia akan semakin meninggalkan kita," kata dia.
Inovasi Harus Berkontribusi Bagi Masyarakat
Mantan Gubernur Jakarta mengemukakan saat ini era inovasi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Terhadap segala inovasi yang ada, dia menyerukan untuk memastikan inovasi yang benar-benar memberikan kontribusi untuk kesejahteraan rakyat, tidak hanya bagi orang-orang berada, namun juga bagi masyarakat yang kurang mampu.
"Inovasi dapat membuat sejumlah orang menjadi sangat kaya. Tetapi hanya diri kita lah sebagai pemimpin yang dapat memastikan bahwa manfaat dari inovasi tersebut terbagi juga secara adil kepada masyarakat kurang mampu," ujar dia.
Itu sebabnya, Jokowi mengajak semua pihak untuk bersama-sama menghadapi tantangan. Bangun sistem yang dapat mendidik anak-anak agar dapat bersaing di abad ke 21. Ciptakan kenyamanan, keamanan, dan kesejahteraan bagi masyarakat dunia.