Harga Minyak Mentah Dunia Kembali Sentuh Titik Terendah

Esti Utami Suara.Com
Kamis, 28 Juli 2016 | 07:11 WIB
Harga Minyak Mentah Dunia Kembali Sentuh Titik Terendah
Tambang minyak di AS. [pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -


Harga minyak mentah dunia turun ke tingkat terendah dalam tiga bulan pada Rabu waktu setempat atau Kamis (28/7/2016) pagi WIB, setelah data AS menunjukkan kenaikan tak terduga dalam stok komersial minyak dan bensin.

Menurut data Departemen Energi AS, dengan kenaikan terbaru, persediaan minyak komersial AS berdiri 13,4 persen di atas tingkat tahun lalu, sementara stok bensin 11,8 persen lebih tinggi.

Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu bahwa persediaan minyak AS naik 1,7 juta barel pada pekan lalu menjadi 521,1 juta barel, mengakhiri penurunan tujuh minggu berturut-turut dan mengalahkan konsensus pasar untuk penurunan 2,3 juta barel.

"Minyak turun didorong statistik persediaan yang sangat mengecewakan," kata konsultan energi Andy Lipow.

"Pasar sangat khawatir kita akan melalui musim panas dengan persediaan bensin tinggi dan itu akan terus membebani pasar." Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September merosot 1,00 dolar AS menjadi berakhir di 41,92 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, harga penutupan terendah sejak April.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September merosot 1,40 dolar AS menjadi menetap di 43,47 dolar AS per barel di London, juga terendah sejak April.

Setelah menembus 50 dolar AS per barel awal bulan lalu didukung gangguan produksi, harga minyak mentah telah jatuh sekitar 15 persen karena persediaan minyak mentah dan bensin telah meningkat dalam dua bulan terakhir serta konsumsi bensin lebih rendah daripada yang diharapkan.

Data Rabu, juga menunjukkan persediaan yang lebih tinggi di pusat perdagangan Cushing, Oklahoma, yang dipantau cermat, dan pemanfaatan kilang lebih rendah.

"Harga minyak mencoba untuk mengumpulkan pemulihan hari ini sebelum laporan persediaan mingguan lain memadamkan sentimen bullish," kata Matt Smith dari ClipperData. (Antara/AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI